Ayah Mirna Siapkan Rangga Barista untuk Perbincangan dengan Edi Darmawan

by -135 Views

Senin, 30 Oktober 2023 – 06:10 WIB

Sosok barista kafe Olivier di Grand Indonesia yang bernama Rangga Saputro sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial. Ia hampir saja ingin masuk penjara seperti Jessica Wongso yang dihukum sebagai pelaku pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan menggunakan kopi sianida.

Pada awalnya, ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan sempat menuduh Rangga karena diduga terlibat dalam kasus kopi sianida itu bersama Jessica Wongso. Namun, Rangga berhasil meyakinkan ayah Mirna untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut.

Rangga Saputro sendiri adalah barista di kafe tersebut yang saat itu bertugas membuat es kopi Vietnam untuk Mirna. Pada tanggal 6 Januari 2016, Mirna sedang menggelar reuni bersama teman-temannya, yaitu Jessica Wongso dan Hani.

Mirna memesan segelas kopi Vietnam sebagai minuman terakhirnya. Setelah meminum kopi tersebut, Mirna merasa sakit dan merasakan ada yang aneh dengan aroma minuman tersebut. Kondisi Mirna Salihin langsung memburuk dan ia meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Edi Darmawan menganggap Rangga terlibat dalam kematian Mirna karena ia yang meracik kopi untuk Mirna.

Awalnya, Edi Darmawan berniat untuk menuntut Rangga karena ia merasa putrinya tewas karena aksi barista tersebut. Namun, setelah mendengar jawaban dari Rangga yang merasa kasihan karena hanya seorang barista biasa dari Gunung Kidul yang berusia 22 tahun, akhirnya Edi membatalkan niatnya untuk melaporkan Rangga.

Namun, baru-baru ini muncul sebuah percakapan mencurigakan antara Edi Darmawan Salihin dengan beberapa orang, termasuk Rangga. Tidak diketahui apa yang sedang mereka rencanakan dalam kasus pembunuhan kopi sianida tersebut. Ada seorang pria yang tidak diketahui identitasnya yang bertanya kepada Edi mengenai proses pembuatan kopi, dan seorang perempuan dengan inisial D menjawab bahwa Rangga yang membuatnya. Kemudian, Edi memerintahkan Rangga untuk menyiapkan sesuatu. Meskipun identitas mereka tidak terlihat, tetapi dari suara yang terdengar, diduga suara tersebut adalah suara Edi Darmawan Salihin. Namun, tidak diketahui maksud dari percakapan mereka mengenai persiapan Rangga dalam kasus tersebut.