Mengapa Kepala Ular Raksasa Muncul Kemudian Gempa Besar Terjadi, Mengapa?

by -516 Views

Rabu, 1 November 2023 – 05:05 WIB

Meksiko – Patung kepala ular suku Aztec berusia 500 tahun muncul setelah gempa bumi mengguncang Kota Meksiko.

Dilansir dari Live Science, Selasa, 31 Oktober 2023, kepala ular tersebut diperkirakan merupakan bagian dari kuil dan piramida yang dibangun di wilayah Ibu Kota Tenochtitian yang dikuasai suku Aztec.

Suku Aztec membangun kuil dan piramida serta memuja sejumlah dewa, termasuk Quetzalcoatl, yang sering digambarkan sebagai ular. Para arkeolog belum dapat memastikan apakah kepala ular atau snakehead itu merupakan bagian dari Quetzalcoatl.

Patung kepala ular itu ditemukan setelah gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter melanda Kota Meksiko pada 19 September 2022. Gempa bumi menimbulkan kerusakan dan kepala ular itu muncul dari bawah gedung sekolah hukum di Universitas Otonomi Nasional Meksiko.

Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) menyebutkan bahwa patung kepala ular tersebut memiliki panjang 1,8 meter, lebar 0,85 meter, dan tinggi 1 meter, serta berat sekitar 1,3 ton.

Pola warna patung kepala ular tersebut masih terlihat jelas, termasuk merah, biru, hitam, dan putih. “Sekitar 80% warna pada permukaan patung kepala ular masih tampak jelas. Untuk menjaga kelestariannya, tim INAH mengangkat dari tanah dengan derek dan membangun ruang yang lembap di sekitar patung agar warnanya tetap terjaga,” kata María Barajas Rocha, ahli konservasi INAH.

Meskipun patung kepala ular lainnya telah ditemukan di Tenochtitlan, patung ini sangat penting karena warnanya yang terpelihara. Apalagi warna pada permukaan patung kepala ular masih tampak jelas sehingga membantu para arkeolog memahami seni pra-Hispanik.

“Ukurannya sangat mengesankan, begitu juga dengan nilai seninya. Apalagi warna hitam, putih, merah, kuning, dan biru pada permukaan kepala ular sangat menarik. Ini bisa mendapatkan gambaran yang bagus tentang visual dari patung-patung tersebut saat mereka disusun di pusat kota,” kata Frances Berdan, profesor emeritus antropologi di California State University, San Bernardino.

Selain warnanya yang terpelihara, ukuran kepala ular itu sangat besar sehingga menarik perhatian. “Pertama kali saya melihat kepala ular ini, saya terpesona dengan dimensinya,” ujar Bertrand Lobjois, seorang profesor humaniora di Universitas Monterrey di Meksiko.

Lobjois juga memuji upaya konservasi yang memungkinkan warna-warna tersebut bertahan. Dia mengapresiasi proses konservasi sehingga memungkinkan memahami pendekatan figurasi naturalistik yang digunakan seniman Aztec.