Korban Pelecehan Seksual dan Pemukulan oleh IDF: Pengakuan Pekerja Gaza di Israel

by -946 Views

Selasa, 7 November 2023 – 11:00 WIB

Israel – Pekerja Palestina yang dideportasi kembali ke Gaza dari Israel pekan lalu mengatakan bahwa pemerintah Israel telah melakukan penyiksaan. Mereka juga mengaku telah ditelanjangi, dikurung, dipukuli dengan kejam, dan bahkan disetrum dengan menggunakan listrik.

CNN International berbicara dengan seorang pekerja bernama Abdullah Al Radia dan delapan pria lain yang pulang ke Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom di Israel. Al Radia berasal dari Beit Lahiya, sebuah desa di Gaza Utara.

“Mereka menyiksa kami dan memukuli kami dengan tongkat dan tongkat logam. Mereka mempermalukan kami. Mereka membuat kami kelaparan tanpa makanan atau air,” kata Muqbel Abdullah Al Radia, salah satu pekerja, kepada CNN.

Ia merupakan salah satu dari ribuan warga Palestina dari Gaza yang bekerja di Israel. Sebagian besar pekerja dari Gaza bekerja dalam bidang konstruksi dan pertanian. Mereka cenderung menghabiskan waktu berminggu-minggu jauh dari rumah sehingga banyak orang di Israel pada saat Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

Al Radia menyebut bahwa tepat setelah perang, dia dan beberapa pekerja Gaza melarikan diri ke Rahat, sebuah kota yang didominasi oleh suku Badui Arab di Israel selatan, di mana mereka diserahkan kepada tentara Israel oleh penduduk setempat.

“(Militer) mengambil telepon dan uang kami, kami tidak dapat berkomunikasi dengan keluarga kami, kami diberi makanan di lantai dalam kantong plastik,” katanya.

Saat serangan Hamas terhadap Israel pertama kali dilancarkan, media Israel melaporkan kekhawatiran awal bahwa militan Hamas termasuk di antara pekerja yang memiliki izin, meski seorang pejabat keamanan Israel mengatakan bahwa orang-orang itu ditahan karena ilegal.

Pekerja lain dari Beit Lahiya, Gaza yang bernama Mahmoud Abu Darabeh menggambarkan pemukulan yang dilakukan oleh pasukan Israel. Abu Darabeh mengatakan bahwa dirinya ditahan pada hari kedua setelah perang Hamas dan Israel berlangsung.

“Mereka mengurung kami seperti anjing, dipukuli, dihina, tidak peduli orang sakit atau tidak, ada yang terluka, kakinya busuk karena tidak mendapat perawatan medis. Jika Anda kebetulan mempunyai kerabat yang merupakan petugas polisi Hamas, Anda akan dipukuli,” ungkapnya.

Seorang pejabat keamanan Israel menyebut bahwa Tentera Pertahanan Israel (IDF) mengetahui beberapa insiden “pelecehan” pekerja Gaza oleh tentara IDF. Empat tentara dikeluarkan dari IDF karena dugaan pelecehan dan dua tentara lainnya dijebloskan ke penjara militer karena hal tersebut.

“Ada kasus penganiayaan terhadap tahanan di luar fasilitas penahanan resmi. Kasus-kasus ini ditangani dengan sangat serius, dan ditangani dengan tindakan disipliner,” kata pejabat tersebut melalui seorang penerjemah.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya: Saat serangan Hamas terhadap Israel pertama kali dilancarkan, media Israel melaporkan kekhawatiran awal bahwa militan Hamas termasuk di antara pekerja yang memiliki izin, meski seorang pejabat keamanan Israel mengatakan bahwa orang-orang itu ditahan karena ilegal.