Rabu, 22 November 2023 – 06:00 WIB
Jakarta – Perselisihan antara sopir ambulans dan pengendara sepeda motor (pemotor) yang mengaku sebagai anggota TNI terjadi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Dilihat melalui video yang dibagikan akun Instagram @terangmedia Selasa, 21 November 2023, awalnya tampak situasi jalan yang ramai dan lancar dilalui kendaraan roda 4 pada siang hari.
Kemudian, dari sebelah kiri ambulans secara tiba-tiba muncul pemotor berboncengan membawa istri dan anaknya yang masih bayi. Pemotor tersebut tampak berusaha memotong laju ambulans dari sisi kiri.
Sopir ambulans yang terkejut sontak menginjak rem dan menekan klakson, sebagai upaya untuk menegur tindakan pemotor yang dapat membahayakan dirinya dan anggota keluarganya.
“Ambulans melewati lajur cepat, kondisi jalan padat kecepatan -+ 10 km/jam, (tiba-tiba motor) memotong laju dari sisi kiri langsung masuk kanan, sehingga mobil rem mendadak dan menyalakan klakson,” ungkap sopir ambulans, dikutip dari caption unggahan.
Akibat klakson tersebut, diduga pemotor yang adalah oknum anggota TNI tidak terima. Ia lantas meminta pengemudi ambulans untuk menepi di pos polisi yang berada tidak jauh dari lokasi cekcok.
Pada video di slide kedua, terlihat pengemudi ambulans bersama pemotor tersebut sudah sampai di pos polisi. Keduanya lantas menceritakan persoalan yang mereka alami di jalan kepada petugas.
Namun, saat sopir ambulans lengah, terlihat istri oknum TNI yang berada di hadapannya secara tiba-tiba memukul wajah si sopir ambulans.
“Setelah sampainya di kantor polisi crew mendapatkan bogem (tindakan fisik) bagian muka depan,” paparnya.
Akun itu mengabarkan, tidak lama berselang, datang seorang pemotor yang diduga saudara oknum TNI tersebut. Dikabarkan, pemotor itu langsung menghakimi sopir ambulans hingga mendorongnya secara berulang kali.
“Pelaku celana pendek dia mengaku saya anggota TNI, saya mengerti aturan UU prioritas dan oknum ini menanyakan surat jalan,” kata dia.
Pengemudi ambulans mengaku semakin tersudut dan merasa diintimidasi, setelah anggota TNI yang berjaga di pos persimpangan menghampirinya.
“Ternyata dia teman dari oknum anggota TNI tsb, sehingga ada intimidasi ke saya. Dan saudara oknum langsung mendorong saya dan bilang “HAJAR AJA GULUNG AJA,” ungkap pengemudi yang belum diketahui namanya itu.
Setelah itu, satu orang lagi anggota TNI yang berjaga di pos menghampiri. Kali ini dia meminta sopir ambulans untuk segera meminta maaf kepada temannya lantaran telah klakson di jalan.
“Datang lagi temen TNI yang jaga di situ melerai saya dan menyuruh saya untuk minta maaf karena saya yang salah, karena mereka tidak tahu di mobil ada dashcam dan sudah merekam semua kejadian,” pungkasnya.
Hingga kini belum diketahui kelanjutan dari cekcok sopir ambulans dan oknum TNI tersbeut. Pihak-pihak terkait belum memberi keterangan resmi menyangkut hal ini.