Orang Tua Menikahkan Anak Kembar Berusia 5 Tahun, Menciptakan Kontroversi

by -82 Views

Minggu, 26 November 2023 – 11:36 WIB

Thailand – Baru-baru ini terdengar kabar bahwa sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan berusia lima tahun di Thailand dipaksa menikah oleh orang tuanya yang percaya pada takhayul.

Orang tua dari komunitas Buddha ini meyakini bahwa dua anak kembar tersebut adalah pasangan kekasih di kehidupan sebelumnya. Anak laki-laki dan saudara perempuannya akhirnya menikah di rumah mereka di Nakhon Si Thammarat.

Dilansir dari news.com.au, Minggu 26 November 2023, orang tua mereka yang taat beragama mengikuti ajaran Buddha yang meyakini bahwa anak kembar lahir bersama karena hubungan sebelumnya di kehidupan sebelumnya.

Mereka mempercayai bahwa pasangan tersebut berbagi “karma” karena pernah menjadi kekasih yang hubungannya berujung sebelum mereka menikah.

Orang tua dari sepasang anak kembar tersebut, yang berusia 31 tahun dan 30 tahun, bersikeras bahwa jika anak kembar tersebut tidak menikah sedini mungkin, hidup mereka akan dihantui oleh nasib buruk dari hubungan sebelumnya.

Teman dan keluarga pun ikut dalam upacara pernikahan tersebut, dengan seorang biarawan Buddha memberikan berkah selama pernikahan yang tidak lazim. Pernikahan ini diikuti oleh perayaan tradisional Thailand dengan musik, parade, dan tarian. Mereka bahkan memberikan mas kawin untuk pasangan anak-anak sesuai dengan adat budaya setempat.

“Kami percaya bahwa jika anak-anak Anda lahir kembar dengan jenis kelamin berbeda, mereka harus menikah atau salah satu dari mereka akan jatuh sakit di kemudian hari,” kata Ayah dari anak kembar tersebut yang tidak disebutkan namanya.

“Kami hanya melakukannya untuk memastikan anak-anak kami aman. Kami tidak ingin mereka sakit dan tidak ada ruginya jika kami mengikuti keyakinan ini,” ujarnya.

Meskipun pernikahan tersebut mewah, namun pernikahan si kembar tidak sah secara hukum dan hanya diatur untuk keperluan seremonial.

Thailand memiliki populasi Buddha terbesar kedua di dunia, dan agama tersebut tetap memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya dan masyarakat negara tersebut. Agama Buddha mengajarkan pengikutnya untuk tidak takut mati karena mereka yang hidup baik akan dilahirkan kembali.