Rabu, 29 November 2023 – 11:41 WIB
Medan – Seorang siswa berusia 14 tahun dengan inisial MH dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan, Sumatra Utara telah mengalami tindakan penganiayaan oleh sekelompok alumni yang berjumlah 20 orang.
Bahkan, ibu korban menyatakan bahwa anaknya diancam akan dibunuh jika melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya dan polisi. Berikut adalah rangkuman beberapa fakta yang terkait.
Kronologi
Dari informasi yang diperoleh, MH diculik dan dianiaya oleh teman sekolahnya. Para senior juga turut menganiaya MH, menyebabkannya mengalami luka dan trauma. Aksi penganiayaan ini dilakukan selama 5 jam oleh para pelaku.
Rahmat Dalimunte, orang tua korban, mengatakan bahwa awalnya MH hendak pergi ke sekolah untuk mengambil jurnal di Jalan Williem Iskandar pada Kamis, 23 November 2023 sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat MH melintas di Jalan Pertiwi dekat terowongan, teman sekelasnya tiba-tiba menghadangnya. Korban dicekik dan dipukuli, yang kemudian dibawa ke salah satu warung.
Kata Rahmat, di warung itulah MH disiksa oleh sekitar 20 orang. MH dipukuli, dipaksa memakan sandal berlumur, daun mangga, serta minum air yang sudah diludahi para pelaku.
Diancam dibunuh
Penyiksaan dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB hingga 18.00 WIB. Seorang alumni yang kini seorang mahasiswa di UINSU memanaskan kunci dan ditempelkan ke tangan korban dengan tulisan PA.
Setelah itu, korban disuruh pulang. Sebelum diizinkan pulang, ia diancam akan dibunuh jika melaporkan penyiksaan tersebut. Insiden ini terungkap setelah teman korban melaporkan penganiayaan sadis ini kepada pihak kepolisian.
Penyebab
Setelah mengetahui bahwa anaknya dianiaya, orang tua korban langsung membuat laporan ke Polrestabes Medan di hari yang sama. Rahmat mengaku belum mengetahui penyebab pasti mengapa anaknya dianiaya oleh para pelaku. Menurutnya, hal ini terjadi karena adanya perseteruan antara geng siswa di SMAN 6 dan MAN 1.
1 orang ditangkap
Polisi kini sudah menetapkan empat orang tersangka atas penganiayaan tersebut. Dari empat tersangka, satu orang sudah ditangkap. Pelaku berinisial MAS (14) teman sekolah korban. Kasat Reskrim Polrestabes Medan Teuku Fathir Mustafa mengatakan bahwa pihak kepolisian masih mendalami kasus ini untuk mengetahui apakah kelompok tersebut merupakan geng motor atau bukan. Pastinya, kelompok ini diisi oleh sejumlah pelajar.
Trauma
Korban yang dianiaya teman dan seniornya mengalami trauma berat dan luka fisik. Bahkan, MH tidak ingin masuk sekolah dan merasa takut untuk keluar rumah.
Teman-teman korban berulang kali menjenguknya di rumah untuk memberikan hiburan. Namun, ia enggan untuk ditanya mengenai penganiayaan tersebut.