Penemuan Tempat Jenazah Yasirli Amri

by -118 Views

Rabu, 6 Desember 2023 – 19:25 WIB

Erupsi Gunung Marapi meninggalkan banyak duka bagi kita semua, termasuk para pendaki Tanah Air khususnya seluruh masyarakat di Sumatera Barat. Terjadinya erupsi Gunung Marapi ini seketika membuat publik jadi teringat kembali pada Tugu Abel Tasman.

Bagi para pendaki Gunung Marapi mungkin sudah tidak asing lagi dengan Tugu Abel Tasman yang lokasinya berapa tak jauh dari puncak merpati. Tugu Abel Tasman baru-baru ini kembali menuai sorotan usai tragedi erupsi Gunung Marapi merenggut nyawa puluhan pendaki.

Salah satunya adalah pendaki wanita bernama Yasirli Amri. Diketahui dari laman akun Instagram @bpbd.kotabukittinggi Yasirli Amri ditemukan sudah tidak bernyawa di dekat Tugu Abel Tasman di puncak Gunung Marapi pada Selasa, 5 Desember 2023 pukul 17.00 WIB. Saat itu tim rescue sedang melakukan proses evakuasi di titik lokasi Tugu Abel berada.

“Posisi terakhir tugu abel survival ditemukan saat tiba dibawah survival sudah kebahabisan oksigen dan untuk keadaan survival MD (Meninggal Dunia),” tulis akun @bpbd.kotabukittinggi dikutip VIVA.co.id pada Rabu, 6 Desember 2023. Titik lokasi tempat di mana pendaki wanita yang sempat viral videonya itu ditemukan membuat banyak publik dibuat penasaran letak keberadaan Tugu Abel. Di mana seperti kita ketahui, sebelum dinyatakan meninggal dunia Yashirli Amri sempat mengabadikan momen dirinya saat berada di atas Gunung Marapi dalam kondisi sudah tidak berdaya dengan tubuh penuh abu vulkanik.

Dalam video yang ia buat tersebut, Yashirli Amri terlihat meminta tolong dengan kondisi mulut berlumuran abu erupsi. Saat itu juga, ia memberitahukan keberadaannya di Tugu Abel. Sayangnya, ia tidak tertolong dan harus menghembuskan napas terakhirnya di dekat sekitar Tugu Abel Tasman.

Lantas, apa sebenarnya Tugu Abel Tasman itu hingga membuat orang kembali mengingat beberapa tahun silam? Scroll terus untuk baca artikel selengkapnya berikut ini.

Kisah Pilu di Balik Terbentuknya Tugu Abel
Bagi para pendaki Gunung Marapi yang hampir mendekati puncak merpati pasti pernah beristirahat di sekitaran Tugu Abel. Tugu Abel lokasinya terletak pada posisi menyerong menghadap puncak merpati. Tugu penuh sejarah ini ditandai sebagai penanda jalur untuk naik maupun turun para pendaki dari cadas ataupun yang mau ke cadas.

Sejarah terbentuknya Tugu Abel tentu masih membekas hingga saat ini bagi para pendaki yang saat itu mendaki bersama sosok Abel Tasman. Ya, Abel Tasman itu merupakan salah seorang anggota dari konunitas JIPALA dan alumni SMA 6 Padang.

Abel Tasman pada saat itu wafat tepatnya di Puncak Merpati pada 5 Juli 1992 pukul 09.15 WIB.

Pada saat itu tiba-tiba Gunung Marapi meletus dengan dimulai awan panas bercampur debu dan suara dentuman yang sangat keras. Para pendaki yang ada di lokasi kejadian seketika dibuat berlarian hingga menyebar dan menuruni Puncak Merpati. Pada saat itu, Abel dan Sulastri berada pada sekitar 10-15 meter dari Puncak Marapi.

Saat Gunung Marapi tak lagi mengeluarkan batu dan asap yang melebar, tiba-tiba terdengar suara minta tolong dari Sulastri. Sontak saja para pendaki pun langsung menolong Sulastri saat itu.

Sulastri yang sudah tertolong seketika dibuat tersadar akan keberadaan temannya Abel Tasman. Dan ternyata saat ditemukan, temannya itu sudah terkapar dan tak berdaya di cadas.

Kesaksian Pendaki
Pada saat itu ada salah satu saksi yang menceritakan bernama Erni Incek, di mana ia melihat persis batu seukuran bola kaki menghantam samping kepala Abel. Sementara Erri sendiri pun terkena batu panas berukuran buah rambutan yang mengenai lengan sebelah kanannya. Menurut kesaksian salah satu pendaki, melihat Abel yang sudah tidak berdaya dan tidak lagi bernyawa, para pendaki pun terpaksa turun ke bawah untuk mengevakuasi dan memberikan perawatan bagi yang terluka.

Ketika semua pendaki sudah turun dan dikumpulkan, disimpulkan hanya satu korban jiwa yang tertinggal yakni Abel. Keesokan harinya, tepat pada 6 Juli 1992 Tim SAR melakukan evakuasi pada korban dan ditemukan keberadaan Abel. Sayangnya saat ditemukan, Abel sudah tewas akibat hantaman benda keras di kepalanya.

Sekitar tahun 1993-1994, didirikan tugu atau prasasti untuk mengenang sosok pendaki Abel Tasman. Mengharukannya, saat pemasangan Tugu Abel tersebut dilakukan oleh kurang lebih 100 orang pendaki.