Rabu, 6 Desember 2023 – 14:40 WIB
VIVA Trending – Sejak pecahnya perang Hamas-Israel pada 7 Oktober lalu, suara-suara di seluruh dunia menjadi terbagi. Unjuk rasa dilakukan di berbagai kota, termasuk di New York, AS. Ratusan ribu warga pro-Palestina dengan lantang menyatakan dukungan mereka terhadap Palestina, meskipun Presiden Joe Biden tetap kukuh mendukung Israel.
Karena hal ini, kebencian terhadap warga Yahudi dan Israel semakin meningkat.
Baru-baru ini, pesan “Kill The Jews” atau “Bunuh orang-orang Yahudi” menjadi viral di media sosial, dituliskan di dinding stasiun kereta bawah tanah Manhattan dengan spidol hitam. Di samping itu, terdapat pula simbol swastika, yang merupakan simbol yang pernah digunakan oleh Nazi-Hitler untuk membunuh para Yahudi pada masa lalu.
Tulisan vandalisme antisemit tersebut ditulis di stasiun 34th Street-Herald Square. Tidak hanya tulisan yang mengganggu, lambang swastika turut terlihat. Vandalisme ini dilaporkan ke MTA sekitar pukul 19.20 malam.
“Pesan ofensif tersebut ditemukan pada minggu yang sama ketika 2nd Avenue Deli, milik Yahudi yang ikonik di Upper East Side, juga dirusak dengan logo swastika. Vandalisme serupa juga ditemukan di seberang jalan,” kata juru bicara MTA Michael Cortez dalam pernyataannya.
Kepolisian New York diberitahu tentang kejahatan tersebut, tetapi sebelum polisi sempat datang, grafiti tersebut sudah dihapus, kata sumber.
Karena insiden ini, seorang turis Yahudi Israel dilaporkan ditinju tanpa sebab oleh seorang warga New York di Manhattan. Seorang pria di Queens, New York, didakwa atas tuduhan kejahatan rasial karena diduga menguntit, melecehkan, dan meninju seorang turis Israel di Times Square sambil mengomel bahwa “Hamas harus membunuh lebih banyak orang Yahudi,” menurut laporan New York Post.
Yehia Amin (28) didakwa dengan serangkaian dakwaan atas insiden keji pada 18 Oktober di mana jaksa mengatakan dia menargetkan turis Yahudi dan empat teman prianya, yang semuanya mengenakan yarmulkes, di Persimpangan Jalan Dunia.
Amin diduga mengenali mereka sebagai turis Yahudi dan mulai mengikuti mereka hingga beberapa blok sekitar pukul 21.30 malam itu, sambil menggunakan speaker Bluetooth untuk memutar apa yang kemudian disebutnya sebagai “musik Hamas.”
Halaman Selanjutnya
Kepolisian New York diberitahu tentang kejahatan tersebut, tetapi sebelum polisi sempat datang, grafiti tersebut sudah dihapus, kata sumber.