Kami bekerja keras, mereka datang meminta tanah

by -167 Views

Aceh – Baru-baru ini media sosial sedang dihebohkan dengan kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh. Banyak warganet yang mengkritik kedatangan para pengungsi tersebut karena dianggap menimbulkan kekhawatiran. Mereka tiba di Indonesia menggunakan kapal tua.

Etnis minoritas asal Myanmar tersebut meminta perlindungan kepada pemerintah Indonesia. Mayoritas dari mereka yang datang ke Indonesia adalah perempuan dan anak-anak. Namun, Indonesia bukan merupakan negara penandatangan Konvensi PBB tentang Pengungsi.

Selama bertahun-tahun, etnis Rohingya telah meninggalkan Myanmar karena di sana mayoritas penduduknya adalah agama Buddha dan berkulit putih. Mereka sering dianggap sebagai pendatang asing dari Asia Selatan, tidak diakui kewarganegaraannya, dan sering menjadi sasaran penindasan.

Diperkirakan hampir satu juta warga Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsi di distrik perbatasan Bangladesh, Cox’s Bazar, sebagian besar sudah melarikan diri dari tindakan keras yang dipimpin militer di Myanmar pada tahun 2017.

Sejak awal Desember 2023, ratusan pengungsi Rohingya kembali bersandar di Indonesia menggunakan kapal tua. Muncul tren penolakan warga Rohingya menetap di Indonesia karena takut bahwa mereka akan meminta hak tanah seperti yang terjadi di Malaysia.

Di TikTok, muncul unggahan protes dimana banyak orang yang bekerja keras untuk mencari nafkah dan memiliki tanah, namun ada sekelompok orang yang datang ke negaranya meminta bantuan dalam hal makanan dan memiliki potensi untuk meminta hak atas tanah.

Konten-konten yang membandingkan antara pengungsi Rohingya dengan kondisi rakyat Indonesia saat ini yang masih membutuhkan perhatian pemerintah pun membanjiri unggahan media sosial, terutama di TikTok.