Senin, 11 Desember 2023 – 11:38 WIB
Jakarta – Amnesty International Indonesia belakangan ini buka suara soal kedatangan etnis Rohingya ke Indonesia, terutama Aceh. Pemerintah bahkan berniat untuk memulangkan warga Rohingya ke negara asalnya, Myanmar. Namun, hal tersebut malah menuai kecaman dari ketua Amnesty.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menyebut bahwa hal tersebut dianggap melakukan pelanggaran HAM jika akan terus mengirim mereka ke Myanmar. Indonesia juga akan dicap tak bertanggung jawab karena tidak ada rasa kemanusiaan.
Apalagi, di antara pengungsi tersebut ada bayi dan anak-anak yang memerlukan pertolongan secepatnya. Sehingga, mengembalikan pengungsi Rohingya ke negara asal dianggap melanggar prinsip non-refoulement, sendi dasar kehidupan bangsa beradab.
“Kalau kebijakan pemerintah mengembalikan pengungsi Rohingya ke negara asalnya, Myanmar, itu jelas melanggar HAM, melanggar konvensi internasional yang mewajibkan siapapun untuk melindungi orang yang dalam bahaya,” ungkapnya dilansir dari akun Instagram @infoin_fakta.id.
Sementara itu, dalam sebuah video yang diunggah akun TikTok @masroulkhamim1, Usman Hamid menyebut bahwa pemerintah Indonesia sempat berbicara ingin mendorong Myanmar agar menjadi negara yang konstitusional artinya melindungi hak asasi manusia (HAM).
“Bagaimana mungkin pemerintah Indonesia bisa mewujudkan misi dan kepemimpinannya, kalau justru tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah seperti ini. Jadi, saya tidak ingin Indonesia jadi bangsa yang terisolir hanya memikirkan dirinya sendiri,” kata Usman Hamid.
Selain itu, Usman Hamid juga menyinggung bantuan dari pemerintah Indonesia ke sejumlah negara yang pernah berkonflik seperti Bangladesh, Palestina, hingga Suriah. Ia menyayangkan jika sikap Indonesia malah tak mau menerima para pengungsi etnis Rohingya.
“Untuk apa kita menurunkan tim ke Palestina untuk menolong mereka, untuk apa kita bicara tentang Rusia, Ukraina, Syria, Palestina, kalo pada akhirnya pengungsi sebagai dampak dari persekusi dan perang justru kita usir, hanya menunjukkan hipokrisi dari Indonesia” paparnya.
Untuk diketahui, kapal yang membawa sekitar 400 orang etnis Rohingya kembali tiba di Aceh pada Minggu, 10 Desember 2023 kemarin. Kedatangan pengungsi ini menambah lonjakan jumlah minoritas Muslim Myanmar yang tiba di Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya mencurigai adanya perdagangan manusia di balik peningkatan kedatangan kapal tersebut. Ia pun berjanji untuk bekerja sama dengan organisasi internasional untuk menangani masalah tersebut.