Gus Miftah Menolak Kedatangan Imigran Rohingya ke Indonesia demi Mencegah Kerusakan dan Menghormati Adab

by -142 Views

Jumat, 15 Desember 2023 – 14:56 WIB

Jakarta – Seperti yang sudah diketahui, dalam beberapa waktu belakangan, imigran Rohingya terus berdatangan ke Indonesia terutama Aceh. Bahkan, menurut data terbaru yang beredar di media sosial, jumlah pengungsi yang datang dari Bangladesh itu sudah mencapai ribuan.

Gus Miftah juga ikut mengomentari masalah kedatangan etnis Rohingya yang mencari tempat tinggal di Indonesia. Ketika menjadi bintang tamu di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Gus Miftah menyoroti pengungsi Rohingya yang menjadi korban dari perdagangan manusia. “Bagi saya, jika sekarang dikatakan bahwa ada kemungkinan besar mereka datang ke Indonesia karena sudah ada perdagangan manusia internasional, maka itu dianggap ilegal,” kata Gus Miftah di YouTube Close The Door, seperti dikutip pada Jumat, 15 Desember 2023.

Pada awalnya, Gus Miftah setuju bahwa Indonesia bisa menampung para pengungsi Rohingya karena mereka sesama umat Muslim. Namun saat ini, ia menolak keberadaan para pengungsi tersebut karena beberapa alasan. “Bedanya dengan awalnya Rohingnya, ingat dulu ketika kita berbicara tentang Front Pembela Islam (FPI), saya mengatakan yang benar adalah Front Pembela Muslim, karena orang Muslim harus dibela, contohnya Rohingya, itu kita bahas beberapa tahun yang lalu,” kata Gus Miftah. “Pada awalnya, aku masih setuju, tapi ketika ini menjadi perdagangan manusia internasional, saya bilang begini ‘Menolak Rohingya bukan berarti benci sesama umat Islam’, nanti dulu,” tambahnya. Selain itu, alasan Gus Miftah menolak keberadaan para pengungsi Rohingya adalah karena sikap sebagian dari mereka yang telah melampaui batas. Gus Miftah kemudian mengutip ayat dalam Alquran tentang adab seseorang ketika bertamu dan diberi makan.

“Asumsi sekarang, jika kita menolak Rohingya, itu seolah-olah kita membenci umat Islam. Kemudian, menolak tamu dengan alasan yang jelas dan menghindari mudharat itu diperbolehkan, kita bisa membaca dalam surat Al-Ahzab ayat 53, itu sudah menjadi dasar,” kata Gus Miftah. “Dan kita tidak memperlakukan mereka dengan buruk, tapi kita menolak tamu dengan alasan yang jelas, dan menghindari mudharat, itu boleh,” lanjutnya. Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman juga menegaskan bahwa hukum Islam tidak pernah melarang orang untuk mengusir tamu yang datang tanpa menghormati pemilik rumah. “Ayat itu menjelaskan bahwa jika tamu datang dan tidak menerapkan adab, tidak menghormati dan memuliakan pemilik rumah, maka si pemilik rumah memiliki hak untuk menolak kehadiran tamu itu,” tandasnya.