Pemuda Tidur di Samping Jenazah Ayahnya, Menanti Pagi untuk Dimakamkan dengan Penuh Haru

by -149 Views

Kamis, 4 Januari 2024 – 11:50 WIB

Jakarta – Tidur dengan alas lantai karpet mungkin sudah biasa bagi sebagian orang. Namun, berbeda dengan seorang pemuda satu ini yang juga merebahkan tubuhnya di atas karpet. Tidak sendirian, pemuda tersebut tidur di samping jenazah sang ayah yang sudah terbujur kaku.

“Baca Juga : Viral Seorang YouTuber Terkubur di Rumah Sang Kekasih, Diduga Tewas Usai Hubungan Seks”

“Hari terakhir tidur sama bapak. Selamat jalan, Pak. Aku rindu,” tulis pemuda tersebut dalam keterangan video yang diunggah di akun TikTok miliknya. Pemuda yang tidur di samping jenazah sang ayah tersebut bernama Khairi Kaiyauddin. Kesedihan tampak menghampiri Khairi yang baru saja ditinggal sang ayah pada 3 Desember 2023 usai mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

“Baca Juga : Penampilan Terkini Pemeran Bibi Wong Fei Hung di Film Kungfu Legendaris Once Upon a Time in China”

Pemuda yang akrab disapa Kayau ini menceritakan kronologi sang ayah, Mohaimin Yaakub, meninggalkan dirinya selama-lamanya. Sang ayah diketahui menghembuskan napas terakhir pada usia 63 tahun karena serangan jantung dan infeksi di bagian kaki.

“itu adalah hari terakhir saya tidur bersama bapak di malam almarhum meninggal. Besok pagi kami sekeluarga baru memakamkan jenazahnya,” ujar Kayau seperti dilansir dari media lokal Malaysia, mStar, pada 4 Januari 2023.

Kayau menginginkan tidur di samping jenazah sang ayah karena sejak kecil dirinya selalu ditemani oleh Mohaimin Yaakub. “Memang ingin tidur di situ karena mau temani almarhum sebagaimana dulu selalu menemani saya tidur sejak kecil,” ucapnya. Selama ini, pemuda yang diketahui berasal dari Brunei Darussalam itu selalu menjaga dan merawat sang ayah sampai menghembuskan napas terakhir. Ia rela berhenti bekerja sebagai pembuat minuman demi punya waktu lebih banyak merawat sang ayah.

“Saya selalu temani almarhum tidur selama sakit. Momen tidur di sebelah jenazah bapak ini memang paling sedih. Tapi Alhamdulillah, Allah masih memberikan kesempatan kepada saya untuk tidur di sebelah almarhum,” ujar pemuda berusia 21 tahun ini.
“Saya juga memandikan, menyolatkan, dan memasukkan jenazah ayah ke liang lahad. Orangnya penyayang dan sangat dekat dengan anak dan cucu-cucunya,” paparnya.
Hari-hari terakhir menjelang kepergiannya, sang ayah sempat mengadu bahwa dirinya kesakitan dan sering teringat pada kematian. Dalam momen itu, sang ayah juga memberikan pesan supaya menjaga hubungan baik dengan kakak dan adiknya.

“Sebelum meninggal dunia, almarhum ayah minta supaya kamar perawatannya di rumah dijadikan sebagai mushola untuk anak dan cucunya beribadah dan mengaji,” pungkas pemuda berusia 21 tahun ini.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Selama ini, pemuda yang diketahui berasal dari Brunei Darussalam itu selalu menjaga dan merawat sang ayah sampai menghembuskan napas terakhir. Ia rela berhenti bekerja sebagai pembuat minuman demi punya waktu lebih banyak merawat sang ayah.