Tangisan Kedukaan Usai Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa: Kisah Sedih di Dinding Rumah

by -139 Views

Rabu, 3 Januari 2024 – 05:30 WIB

Jakarta – Tersangka pembunuhan 4 anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Panca Darmansyah (40) menangis sambil meratapi coretan-coretan yang dibuat sang anak di dinding rumah kontrakan.

Momen tersebut terjadi saat Polres Metro Jakarta Selatan melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut pada Jumat, 29 Desember 2023 lalu.

Rumah kontrakan yang berlokasi di Jagakarsa tersebut menjadi saksi bisu kekejaman Panca melakukan KDRT terhadap istrinya hingga menyebabkan kematian 4 orang anak kandungnya sendiri.

Dalam video yang dibagikan akun Instagram @love_jabodetabek, terlihat Panca yang mengenakan baju oranye tahanan menangis saat melihat kembali coretan tangan sang anak yang terdapat di dinding rumah.

Tampak tangan Panca yang terborgol berusaha membelai setiap coretan-coretan yang dahulu dibuat anak-anaknya. Seluruh tembok yang terdapat coretan pun tidak luput dari belaian Panca.

Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut pria itu, melainkan hanya suara isak tangis yang terdengar saat ia membelai dinding berisi coretan tersebut.

“Ya sudah yok, istighfar aja, yuk cukup yuk, istighfar aja,” ucap sejumlah anggota polisi yang mendampingi Panca.

Diduga momen tersebut direkam saat Polisi selesai melakukan rekonstruksi pembunuhan 4 anak di tempat kejadian perkara (TKP).

Sebagai informasi, dalam rekonstruksi itu, tersangka Panca memperagakan 42 adegan.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan bahwa dari 42 adegan tersebut semuanya melingkupi kasus pembunuhan hingga KDRT yang dilakukan oleh Panca.

“Penyidik Polres Metro Jaksel melaksanakan 42 adegan rekonstruksi,” ujar Bintoro di lokasi rekosntruksi, dikutip dari VIVA Nasional Selasa, 2 Januari 2024.

Bintoro menerangkan, rekonstruksi ini dibuat untuk memberi penerangan terkait gambaran kasus pembunuhan terhadap 4 anak kandung Panca.

Perwira menengah itu menjelaskan, puluhan adegan yang sudah diperagakan Panca itu dilakukan secara teratur. Mulai dari dugaan KDRT ke istri hingga membunuh empat anak kandungnya.