Selasa, 2 Januari 2024 – 09:45 WIB
Bali – Senator Bali, Arya Wedakarna mendadak jadi sorotan usai melontarkan ucapan bernada rasis yang diduga merendahkan marwah perempuan Muslimah.
Ucapan bernada rasis itu dilontarkan Arya saat berbicara di Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, pada Jumat, 29 Desember 2023. Dalam kesempatan itu, mulanya Arya berbicara soal keinginannya melihat wanita asli Bali tampil sebagai frontliner untuk menyambut wisatawan. Terkait itu, ia mengaku keberatan melihat ada petugas dengan “penutup kepala” yang ditempatkan sebagai frontliner. Kata Arya “penutup kepala” tersebut tidak sama sekali mencerminkan kebudayaan Bali. Sebab, menurutnya, itu lebih menonjolkan budaya “Timur Tengah”. “Saya nggak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja, pakai bunga kek, pakai apa kek,” kata Arya dalam video yang beredar di media sosial.
Terkait ucapannya itu, Arya telah menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf melalui akun Instagram pribadiya @aryawedakarna pada Senin, 1 Januari 2024. Profil Arya Wedakarna Saat ini pemilik nama lengkap Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa itu menjabat sebagai Senator atau anggota DPD Bali. Putra asli Bali ini merupakan anak dari pasangan Shri Wedastera Suyasa dan Suwitri Suyasa yang lahir pada 23 Agustus 1980. Saat masih berusia muda, Arya pernah terjun di dunia modeling dan menjadi cover boy majalah Aneka pada 1997. Ia juga sempat bergabung dalam trio grup vokal FBI bersama Indra Bekti dan Roy Jordy tahun 1999 silam. Kemudian, di usianya yang ke 27 tahun, Arya dinobatkan sebagai Doktor Ilmu Pemerintahan Termuda di Indonesia. Satu tahun setelahnya ia kembali dinobatkan sebagai Rektor Universitas Termuda di Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Gelar tersebut didapatkan Arya setelah melanjutkan pendidikannya di Universitas Mahendradatta dan memimpin kampus tersebut. Arya Wedakarna kembali meraih gelar doktor di Ilmu Pemerintahan, Universitas Satyagama Jakarta pada 2007 lalu. Prestasinya di dunia pendidikan membuat Arya ditunjuk sebagai President The Hindu Center of Indonesia. Di sana dia memiliki program ekonomi Satyagraha, yakni ekonomi Hindu untuk Bali berdaulat. Lalu pada tahun 2017, Arya menikah dengan Ida Ayu Ketut Juni Supari dan pernikahan mereka lahir 2 orang anak.