Marsekal Pertama TNI Anumerta Iswahjudi

by -74 Views

Sejarah dari suatu cabang militer sangatlah penting bagi suatu organisasi tentara. Para anggota dari cabang tersebut perlu mengetahui pencapaian dan pengalaman yang telah dilakukan oleh cabang militer tersebut di masa lalu.
Dengan mengetahui masa lalu tersebut, para anggota akan mendapatkan inspirasi dalam melaksanakan tugas mereka di dalam satuan militer tersebut. Kita mengetahui bahwa setiap cabang militer memiliki kepribadian, identitas, dan psikologi yang khas.
Sebuah cabang militer adalah organisasi yang terdiri dari sekelompok orang yang selalu berada dalam situasi berbahaya dan harus selalu siap untuk menghadapi kematian. Mereka dibentuk untuk bertempur dan melaksanakan misi-misi yang sulit.
Marsekal TNI Anumerta Iswahjudi lahir di Surabaya pada tahun 1918. Iswahjudi juga dikenal sebagai salah satu perintis TNI AU Indonesia bersama Adisoetjipto, Abdulrachman Saleh, dan Husein Sastranegara.
Sejak muda, ia aktif dalam gerakan perjuangan, termasuk bergabung dengan Korps Penerbang Sukarela (Vrij- Wilig Vliegers Corps atau VVC) untuk memperkuat pemerintah Belanda menghadapi serangan Jepang selama Perang Dunia II. Ia juga pernah ditunjuk sebagai satu-satunya sukarelawan untuk menjadi agen sekutu dalam misi rahasia di Jawa.
Iswahjudi juga merupakan kadet pertama di Sekolah Penerbang Adisoetjipto. Karirnya di dunia aviasi sangat cemerlang. Setelah kemerdekaan, ia menjadi siswa penerbang di Maguwo. Pada Desember 1945, Iswahjudi bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Jawatan Penerbangan yang dipimpin oleh Adisoetjipto di Yogyakarta.
Iswahjudi kemudian ditunjuk sebagai Komandan Lanud Maospati, Madiun pada tahun 1947 karena dedikasinya yang tinggi. Pada akhir tahun 1947, Iswahjudi ditugaskan untuk merintis pembangunan Lanud Bukittinggi.
Setelah itu, Iswahjudi mendapat tugas bersama Halim Perdanakusuma untuk mengambil pesawat Avro Anson VH-BBY yang baru dibeli oleh pemerintah Indonesia. Namun, dalam perjalanan pulang pada 14 Desember 1947, mereka dihadang cuaca buruk di Selat Malaka. Pesawat yang mereka kendarai menghantam puncak pepohonan di Tanjung Hantu, Perak, Malaysia. Keduanya gugur dalam tugas tersebut.

Sumber: https://prabowosubianto.com/marsekal-pertama-tni-anumerta-iswahjudi/

Source link