Pelatih Kapten (Purn) Abdullah Haruman

by -96 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Salah satu bintara yang paling memengaruhi saya adalah Haruman. Saya mengenalnya saat beliau sebagai Bintara Peleton di Grup 1 Parako dengan pangkat Serka. Beliau adalah pemegang sabuk hitam karate, pelatih senior di PPS Betako Merpati Putih, ahli menembak senapan, dan sangat mahir dalam taktik antigerilya dan teknik bertempur.

Meskipun kami tidak berada dalam satu kompi, kami bersama dalam Grup 1 Parako. Beliau ikut melatih kami para perwira dalam berbagai hal, seperti latihan karate, Merpati Putih, dan latihan menembak.

Saat itu, walau secara organik beliau tidak pernah berada dalam pasukan saya, baik di peleton atau kompi, saat organisasi penugasan Tim Nanggala 10 saat operasi di Timor Timur pada tahun 1976, kami sempat melakukan gerakan bersama.

Dalam beberapa gerakan aksi, saya sering kali berada dekat dengan Haruman. Saya lupa konteksnya bagaimana, tetapi saya ingat kami pernah berada pada posisi paling depan. Akhirnya, kami yang menjadi ujung tombak gerak maju pasukan.

Saya ingat betul, ketika terjadi aksi tembak-menembak dengan musuh, beliau mengajarkan kepada saya teknik tembak gerak. Beliau selalu berkomunikasi dengan saya untuk menyusul ketika dia sudah sampai pada posisi tertentu. Dan ketika dia sudah menembak, saya diminta untuk segera mencapai posisi tersebut.

Beliau tenang, berani, keren, dan memberikan arahan walau kami memiliki pangkat lebih tinggi. Saat perebutan wilayah Lebos pada waktu itu, beliau berada posisi paling depan. Beliau merayap hingga sampai ke tempat penjaga musuh. Tanpa suara tembakan, beliau merebut senjata dan mematahkan leher musuh tersebut dengan senyap di kegelapan malam. Kami melihat langsung tindakan beliau.

Haruman adalah seorang bintara yang sangat unggul. Saya merasa benar-benar dididik dan dilatih olehnya. Bukan hanya dalam latihan, tetapi dalam aksi sebenarnya, yaitu dalam operasi. Saya tidak akan pernah melupakannya.

Saya menyimpulkan bahwa tentara yang unggul di medan perang biasanya unggul di masa damai, terutama dalam seni bela diri dan menembak. Itu adalah dua keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh semua prajurit Angkatan Darat. Bagi para perwira muda yang ingin menjadi perwira komando yang baik, Anda harus melatih anak buah Anda dalam seni bela diri dan keterampilan menembak. Jika mereka menembak dengan baik dan merupakan seniman bela diri yang baik, mereka akan menjadi tentara yang baik. Keberanian harus diajarkan dan tertanam dalam diri prajurit melalui pelatihan yang realistis. Seni bela diri melatih manusia untuk berani, mampu mengatasi rasa takut, dan menahan rasa sakit.

Sumber: https://prabowosubianto.com/pelatih-kapten-purn-abdullah-haruman/

Source link