Cak Imin Akan Hentikan Food Estate jika Terpilih, Nusron Wahid : Anomali Akibat Kebelet Ambisi

by -184 Views

Jakarta – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid mengekspresikan kekecewaannya terhadap pernyataan dari Calon Wakil Presiden nomor urut 1 yang menegaskan akan menghentikan Program Food Estate jika terpilih. Nusron menyebut bahwa ambisi untuk memperoleh kekuasaan seharusnya tidak seharusnya menghentikan program strategis jangka panjang seperti Food Estate.

“Banyak anomali pemikiran, sikap, dan tindakan beliau sejak mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden. Mungkin karena terburu-buru akan ambisinya sehingga banyak hal yang disampaikan tidak rasional, dan tidak konsisten,” ujar Nusron kepada wartawan, Senin (15/1/2024).

Nusron Wahid menjelaskan bahwa food estate mutlak diperlukan karena Indonesia menghadapi krisis pangan.

“Jumlah penduduk kita terus bertambah, hampir 3 juta per tahun. Sementara lahan pertanian kita terus berkurang. Sementara semua rakyat kita butuh makan. Ini soal hidup dan mati, makanya Presiden Jokowi mencetuskan program Food Estate ini. Tidak ada pilihan lain, karena kita harus swasembada pangan,” katanya.

Karena sifatnya yang strategis, Nusron menyebut program Food Estate tersebut tidak bisa dinilai dalam jangka waktu pendek.

“Food Estate membuka lahan baru yang sebelumnya tidak produktif menjadi lahan untuk tanaman pangan. Ini bukan hal yang instan, butuh bertahun-tahun agar tanah ini berubah menjadi produktif,” jelasnya.

“Jadi program ini tidak instan. Jangka pendek memang mungkin belum bagus, apalagi kemarin kita sempat dihentikan oleh Covid. Tapi jangka panjangnya kita harus optimis ini akan optimal dan bagus. Para petani yang mau menggarap juga bisa mendapatkan keuntungan,” lanjut Nusron.

Nusron Wahid kemudian mengimbau calon pemimpin agar tidak mudah menjanjikan penghentian program yang sedang berjalan.

“Menghentikan program yang sedang berjalan berarti merugikan. Artinya akan menimbulkan pemborosan dan kerugian karena uang rakyat sudah dikeluarkan,” ujarnya.

“Yang paling baik tentu melanjutkan dan menyempurnakan. Tapi jika ingin menawarkan perubahan, itu sah-sah saja. Namun seharusnya tidak mundur ke belakang, apalagi menyia-nyiakan uang rakyat yang sudah dikeluarkan,” tutup Nusron Wahid. (SENOPATI)

Source link