Kamis, 16 Mei 2024 – 00:40 WIB
Jakarta – Sekretaris Desa Awuliti, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Mahyudin tengah menjadi sorotan usai aksi nekatnya terobos Paspampres untuk bertemu Presiden Jokowi viral di media sosial.
Diketahui, kejadian Mahyudin terobos pengawalan Paspampres tersebut terjadi saat Jokowi sedang kunjungan ke RSUD Konawe, Selasa 14 Mei 2024.
Akibat aksinya, Mahyudin pun langsung disergap dan diseret ke belakang oleh Paspampres berbadan besar yakni Kapten Inf Windra Sanur. Informasi dihimpun VIVA Kamis, 16 Mei 2024, Kapten Windra Sanur merupakan prajurit TNI AD dari korps baret merah atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Di korps baret merah, laki-laki berbadan besar, kelahiran 15 April 1977 itu merupakan seorang sniper yang pernah bertugas di Ambon, Maluku selama 13 bulan. Saat itu ia dibekali senjata Sniper Galil Galatz 7,62 buatan Israel.
Pendidikan sebagai sniper Kopassus dilakoni Windra di Batujajar selama dua bulan mulai Maret hingga Mei 1999. Hal ini diketahui dari sertifikatnya yang beredar luas di media sosial. Lulusan Sekolah Calon Bintara (Scara) 1996 ini diberi kepercayaan sebagai Paspampres Grup A sejak tahun 2019, yakni saat Presiden Jokowi memasuki periode kedua. Grup A adalah grup yang memiliki tugas pengamanan fisik langsung jarak dekat untuk presiden dan keluarganya, sebagai perisai hidup dan pengaman jarak dekat. Bisa dipastikan kemampuan Windra Sanur untuk duel satu lawan satu sudah tak diragukan lagi. Selain aktif di militer, Windra juga merupakan seorang atlet judo. Bahkan, ia sudah mengantongi sertifikat sebagai wasit internasional IJF Continenta. Itu artinya, Windra dapat memimpin pertandingan dalam kejuaraan judo internasional.