Prabowo Subianto : Demokrasi akan Lebih Kuat Sekarang dengan Sosial Media

by -220 Views

Jakarta – Presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa demokrasi akan menjadi lebih kuat di Indonesia sekarang ini karena perkembangan internet dan media sosial.

Menurutnya, demokrasi adalah sistem pemerintahan yang intinya adalah kedaulatan rakyat, di mana rakyat memiliki kekuasaan dan hak untuk memilih para pemimpin mereka.

“Dengan jumlah penduduk Indonesia yang banyak, maka diperlukan sistem perwakilan. Rakyat memiliki kedaulatan untuk memilih wakil-wakilnya di parlemen, serta dalam sistem presidensial, rakyat memiliki hak untuk memilih presiden, bupati, dan gubernur. Itulah yang berlaku dan itu adalah kehendak rakyat kita,” jelas Prabowo dalam wawancara eksklusif dengan tvOne berjudul “Prabowo Subianto Bicara Untuk Indonesia” pada Rabu malam (22/5).

Ketika ditanya apakah pemerintahannya nanti akan anti kritik atau tidak, Prabowo menegaskan bahwa kritik sangat penting asalkan bersifat objektif.

“Kritik harus ada dan boleh dilakukan. Kritik merupakan bentuk dari check and balances yang justru membantu mengamankan. Namun, kritik harus bersifat membangun dan objektif,” jawab Prabowo.

Terkait kebebasan pers, Prabowo menyatakan bahwa hal itu sangat penting meskipun beberapa kantor media di Indonesia telah menjadi milik konglomerasi bisnis yang dimiliki oleh segelintir orang.

“Media mainstream merupakan bisnis dan memiliki pemilik. Pertanyaannya adalah apakah media mainstream yang dimiliki oleh segelintir orang tersebut benar-benar mencerminkan kepentingan rakyat atau kepentingan pemiliknya?” ujar Prabowo.

Prabowo berharap bahwa dengan pesatnya perkembangan media sosial, masyarakat dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber yang lebih luas dan tidak hanya dikuasai oleh segelintir pemilik media.

“Dengan adanya revolusi informasi dan perkembangan media baru seperti internet, media sosial, dan lainnya, informasi dapat dengan cepat sampai ke masyarakat. Menurut saya, demokrasi akan semakin kuat sekarang ini karena saat ini tidak bisa hanya 5-6 orang yang menguasai opini suatu bangsa,” tutupnya.

Source link