Ijazah Pegi Setiawan Menjadi Barang Bukti Tersorot oleh Warganet karena Model Tulisan yang Berbeda

by -174 Views

Cirebon – Setelah menangkap Pegi Setiawan alias Perong, satu buron pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya Eki, polisi melakukan penggeledahan rumahnya.

Kediaman Pegi berada di kawasan Desa Kepompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Adapun, yang diamankan polisi dari penggeledahan itu adalah identitas Pegi seperti, fotokopi kartu keluarga, KK, KTP hingga ijazah.

Sejumlah barang bukti (barbuk) tersebut dijejerkan oleh polisi saat konferensi pers di Polda Jabar pada Minggu, 26 Mei 2024.

Sayangnya, penangkapan Pegi menyisakan keraguan di kalangan publik. Hal ini terjadi usai Pegi membantah tuduhan bahwa dirinya bukan pelaku kasus Vina.

Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, polisi segera menarik Pegi menjauh dari kerumunan awak media. Video tersebut lantas viral dan menimbulkan berbagai spekulasi.

Sebagian orang meragukan bahwa Pegi yang ditangkap di Bandung pada 21 Mei lalu bukan pelaku pembunuh Vina. Hal ini semakin ramai dibicarakan usai warganet menemukan adanya kejanggalan di ijazah Pegi.

Warganet menilai font atau huruf pada kolom nama Pegi Setiawan di lembar ijazah berbeda dari tulisan lainnya.

Kendati demikian, tidak sedikit juga warganet yang percaya bahwa Pegi benar pelaku pembunuh Vina Cirebon. Mereka meyakini bantahan Pegi adalah cara untuk meringankan hukumannya.

Polres Kota Cirebon sebelumnya menyatakan bahwa Pegi alias Egi alias Pergi alias Perong adalah pelaku utama pembunuhan Vina dan Eki.

Menurut Kombes Pol Jules Abraham Abast, Pegi adalah orang yang memerintahkan anggota geng motor untuk mengejar Vina dan Eki pada hari kejadian. Kedua korban kemudian dilempari batu hingga terjatuh di sekitar flyover Talun.

Tersangka juga memukul korban dengan tangan kosong dan balok kayu. Korban yang tidak berdaya kemudian dibawa ke lahan kosong di belakang showroom mobil di seberang SMPN 11 Cirebon.

Pegi juga dikatakan memukul dan menyabet Eki dengan samurai pendek berbentuk pipa. Selain itu, ia memukul wajah Vina hingga hidungnya berdarah.

Ia kemudian mengangkat Vina ke dekat Rizky, mencium dan memegang payudara Vina di TKP, sebelum membawa korban Vina ke flyover dan meninggalkannya.

“(Pelaku) memukul Rizky menggunakan balok kayu, lalu memperkosa Vina dan membunuhnya dengan memukul menggunakan balok kayu sebelum membawa Rizky dan Vina ke flyover,” kata Jules.

Akibat perannya dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon, Pegi terancam pasal berlapis.