Maaf dari Mahasiswa Medan setelah Menyebut Rasa Kopi Starbucks Mirip Darah Anak Palestina

by -267 Views

Jumat, 14 Juni 2024 – 14:55 WIB

VIVA – Seorang mahasiswa Medan bernama Rafil Karenanda telah meminta maaf secara terbuka atas unggahannya di akun X @jagoanbukdel yang menyamakan rasa kopi Starbucks dengan darah anak-anak Palestina.

Baca Juga :

Viral Sekuriti GBK dan Sekelompok Fotografer Terlibat Cekcok, Nyaris Adu Jotos

Dalam permintaan maafnya, Rafil Karenanda mengaku menyesal karena tindakannya telah menyebabkan kericuhan di media sosial.

Mahasiswa Medan Minta Maaf Usai Sebut Kopi Starbucks Mirip Darah Anak Palestina

Baca Juga :

Penampakan dan Video Evakuasi Hyundai Creta yang Tertimpa Kontainer Truk, Bikin Ngilu!

“Saya Rafil Karinanda dengan akun X @jagoanbukdel ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kericuhan yang telah saya buat di dunia maya,” ujar Rafil dalam pernyataannya yang dikutip dari unggahan Instagram @hushwatch.id pada Jumat, 14 Juni 2024.

Rafil Karenanda mengakui kesalahannya dan menyadari dampak negatif dari unggahannya. Dia menyatakan bahwa tindakan itu tidak bisa dimaafkan. Namun, dia menegaskan bahwa dia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dan akan lebih bijak dalam menggunakan media sosial ke depannya.

Baca Juga :

5 Remaja Bikin Lelucon Makan Darah dan Daging Anak Palestina Akhirnya Minta Maaf

“Saya mengakui tindakan saya di X sangat tidak empatik dan saya tidak bisa membenarkan perilaku saya di X. Saya sangat menyesal atas tindakan bodoh saya di X dan saya berjanji demi Allah untuk tidak mengulangi kesalahan seperti itu lagi dan akan lebih bijak dalam bermain media sosial,” ujarnya.

“Sekali lagi kepada seluruh masyarakat dunia maya atas perbuatan yang saya lakukan. Saya Rafil Karenanda, memohon maaf sebesar-besarnya,” lanjutnya.

Sebelumnya, Rafil Karenanda mengunggah postingan yang menyamakan rasa kopi dengan darah anak-anak di Palestina.

“Sebenarnya itu memang darah anak Palestina,” tulisnya.

Tentu saja, unggahan tersebut mendapat kecaman dari berbagai pihak karena dianggap tindakan yang sensitif dan merendahkan tragedi kemanusiaan.

Halaman Selanjutnya

“Sekali lagi kepada seluruh masyarakat dunia maya atas perbuatan yang saya lakukan. Saya Rafil Karenanda, memohon maaf sebesar-besarnya,” lanjutnya.