China Menjadi Negara Pertama di Dunia yang Akan Membuka Layanan Taksi Terbang

by -72 Views

Jumat, 28 Juni 2024 – 19:57 WIB

VIVA – Belum lama ini negara China kembali mengejutkan publik dengan kehadiran teknologi canggih yang dimilikinya. Seperti yang terlihat dalam sebuah unggahan video beredar di dunia maya, memperlihatkan betapa takjubnya teknologi yang dihadirkan oleh China tersebut.

Baca Juga :

Perkuat Keamanan Penerbangan, Bandara Soekarno-Hatta Diaudit Melalui USAP-CMA

Salah satunya dibagikan melalui media sosial milik akun Instagram @wowfact.id beberapa waktu lalu. Dalam tayangan video tersebut, terlihat sejumlah taksi terbang yang bentuknya sangat mirip dengan helikopter.

Baca Juga :

Suzuki Rilis Skutik Bongkor dengan Banyak Fitur, Cuma Rp 21 Jutaan

China menjadi negara pertama yang akan mengoperasikan taksi terbang. Ini merupakan langkah maju signifikan dalam industri transportasi udara perkotaan. Dalam video itu, terlihat peluncuran taksi terbang otonom milik China pertama di dunia.

Baca Juga :

Kejadian Lagi, Pesawat Boeing ANA Anjlok Sesaat dalam Penerbangan ke Nagoya

Taksi terbang itu dapat memangkas perjalanan 1 jam menjadi hanya 7 menit. Menurut informasi yang dihimpun, taksi terbang otonom itu segera menjadi kenyataan setelah perusahaan EHang mendapatkan sertifikat produksi pertama di dunia untuk transportasi tersebut.

EHang telah mendapat izin untuk memproduksi electric vertical takeoff and landing (eVTOL) yang mengangkut penumpang tanpa pilot dari Civil Aviation Administration of China (CAAC).

“Kami memiliki visi untuk memperkenalkan pesawat eVTOL tanpa pilot yang andal dan aman ke pasar global,” kata CEO EHang Huazhi Hu, seperti dilansir dari Live Science oleh Viva.co.id pada Jumat, 28 Juni 2024.

Sebelumnya, EHang EH216-S diumumkan pada 2018. Pesawat VTOL kecil ini sepenuhnya listrik dengan badan pesawat serat karbon dan 16 baling-baling, ditenagai 16 motor.

Transportasi ini dirancang bermanfaat sebagai angkutan penumpang yang mampu menampung dua penumpang dan memiliki sistem mengemudi otonom. EHang berharap EH216-S dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti layanan taksi udara, antar-jemput bandara, wisata udara, dan transportasi lintas pulau.

Pesawat eVTOL (Vertical Take-Off and Landing listrik) ini memiliki 16 baling-baling dan mampu membawa dua penumpang hingga jarak 30-40 km. Kecepatan jelajahnya mencapai 100 km/jam, dengan ketinggian maksimal sekitar 3.000 meter. Menurut sumber, EHang juga direncanakan akan melakukan penerbangan di Bali pada bulan Oktober mendatang.

Keamanan taksi terbang tersebut tidak diragukan lagi. Sudah dilengkapi dengan berbagai sistem keamanan, termasuk sistem pendaratan darurat otomatis dan teknologi anti-tabrakan. Uji coba telah dilakukan untuk memastikan keamanan penumpang dan operasional yang stabil.

Reaksi Warganet

Unggahan video mengenai China mengoperasikan taksi terbang ini juga mendapat reaksi dari warganet di media sosial.

“Apakah ada yang tidak mungkin bagi China? Jawabannya ada. Yaitu membuat mobil yang tahan bom atom, rudal balistik antarbenua, bahkan tsar bomba pun tidak mampu menghancurkan mobil itu. Yang lebih menakjubkan lagi, mobil tidak lecet sedikit pun. Benarkah,” tulis seorang warganet.

“Di Indonesia kabelnya sering kusut… Hanya sedikit mendarat sudah nyantol,” komentar lainnya.

“Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia dan militer terkuat ketiga di dunia. Sedikit lagi akan mengungguli Amerika,” komentar lainnya.

“Boleh kritis tapi introspeksi diri. Fakta memang kita tertinggal jauh karena banyak ketidaktaatan dan amanah konstitusi tidak dijalankan dengan baik. Perubahan kebijakan hanya menguntungkan pihak tertentu dan para penguasa,” tulis komentar lainnya.

Halaman Selanjutnya

Sebelumnya, EH216-S EHang diumumkan pada 2018. Pesawat VTOL kecil ini sepenuhnya listrik dengan badan pesawat serat karbon dan 16 baling-baling, ditenagai 16 motor.

Halaman Selanjutnya