Paris, VIVA- Olimpiade Paris telah memasuki pekan terakhir. Para atlet dari seluruh dunia kini mulai bersiap untuk bersenang-senang setelah pertandingan mereka selesai. Dan seorang atlet ternama Australia telah mengungkapkan, sisi liar di Desa Olimpiade atau Kampung Atlet.
Penyelam Matthew Mitcham, yang memenangkan medali emas pada nomor platform 10 meter pada Olimpiade 2008 di Beijing, menyebut pemandangan di Desa Olimpiade sebagai sesuatu yang unik, di mana semua orang tampak tinggi, cantik, dan sempurna.
Ia mengatakan banyak atlet ingin meninggalkan Paris dengan kenangan seumur hidup. Dan itu belum tentu dari pertandingan olahraga yang mereka lakoni. “Para atlet juga kadang ingin berkencan dengan sesama atlet,” kata Mitcham kepada News Corp.
“Desa Olimpiade atau Kampung Atlet adalah tempat yang sangat beragam. Anda bisa menemukan berbagai bentuk, ukuran, dan suku bangsa,” lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa beberapa atlet juga tertarik bertemu dengan bintang terkenal yang berbondong-bondong datang ke ibu kota Prancis untuk menyaksikan ajang akbar ini, dan menjelaskan: “Atlet adalah pecinta bintang besar, sama seperti orang biasa lain.”
Penggunaan Aplikasi Kencan Meningkat di Desa Olimpiade
Dan situasi unik terjadi setelah waktu pertandingan, di mana aplikasi kencan mendapat lonjakan pengguna di sekitar Desa Olimpiade saat ribuan atlet berkumpul di kota itu untuk mencari teman kencan. Dilansir Daily Mail, aplikasi kencan seperti Tinder, Bumble, dan Hinge telah mengalami lonjakan penggunaan di kawasan St Denis, lokasi Desa Olimpiade, karena ratusan pengguna baru menetapkan titik lokasi dalam upaya menemukan teman kencan di sekitar mereka.
Seperti yang dikatakan seorang pelari cepat kepada Daily Mail Australia: ‘Ketika Anda mengumpulkan 14.500 atlet paling bugar di dunia dalam sebuah desa Olimpiade, anda dapat menebak apa yang akan terjadi.’ “Sebelum Olimpiade, tidak banyak yang berganti-ganti tempat tidur. Namun, begitu kompetisi dimulai, kami menjadi ‘gila’ karenanya,” ungkapnya.
Panitia penyelenggara Olimpiade Paris sendiri diketahui telah mendistribusikan sekitar 200 ribu kondom di berbagai titik di sekitar kompleks Desa Olimpiade. Ini setara dengan rata-rata 14 kondom untuk setiap atlet.
Ratusan ribu kondom gratis tersebut tersedia dalam warna biru, merah, hijau dan ungu yang merupakan warna resmi Olimpiade Paris 2024. Para atlet juga diberi tabung pelumas untuk membantu hubungan seksual mereka.
Kisah Legendaris Perayaan Liar di Olimpiade
Mungkin atlet paling terkenal di zaman modern, pelari cepat Jamaika Usain Bolt, dikabarkan menikmati pesta meriah sepanjang malam dengan tiga anggota tim bola tangan Swedia tak lama setelah ia meraih kemenangan di final lari 100m di Olimpiade London 2012.
Dan pada Olimpiade Sydney tahun 2000, seorang penembak Tim AS menyatakan: ‘Saya belum pernah menyaksikan tingkat pesta pora seperti itu sepanjang hidup saya. “Apartemen saya seperti rumah bordil di desa Olimpiade,” ungkapnya.
“Seluruh tim estafet 4×100 wanita dari negara yang tampak seperti Skandinavia berjalan keluar rumah pada suatu pagi, diikuti oleh para atlet lintasan dan lapangan AS,” lanjutnya.
Awal bulan ini, perenang hebat Australia Cate Campbell membuat jantung berdebar kencang setelah mengungkapkan dalam sebuah wawancara radio olahraga, apa yang paling banyak melibatkan bintang Olimpiade lainnya di Paris.
Bintang renang yang sudah pensiun itu mengatakan pendayung, pemain polo air, dan bintang rugbi merupakan atlet yang paling banyak bermesraan di perkampungan Olimpiade, meskipun ada tempat tidur kardus yang disebut ‘anti-seks’ yang telah menimbulkan kontroversi di akomodasi resmi.
Tawaran Masuk Gratis Klub Tari Telanjang di Paris
Dan pada akhir Juli 2024 lalu, terungkap bahwa atlet, anggota tim, dan jurnalis Australia yang meliput Olimpiade 2024 diberi tawaran unik oleh sebuah klub tari telanjang di Paris.
Tempat pertunjukan kabaret dan restoran dewasa bernama Secret Square mendorong mereka yang terlibat dalam Olimpiade untuk datang ke tempat mereka dengan menawarkan tiket masuk gratis.
Tempat yang berisiko ini, terletak 19 kilometer dari desa atlet, terkenal dengan seni ‘striptis Prancis’ dan buka sampai pukul 4 pagi.
‘Selama tinggal di Paris, para atlet, tim mereka, dan jurnalis yang meliput acara tersebut tidak perlu membayar biaya masuk,’ kata seorang juru bicara kepada TMZ.
Mereka yang ingin masuk dapat mengklaim penawaran khusus dengan menunjukkan kartu akreditasi Olimpiade mereka saat tiba di klub.