Guru di Lamongan Naik Pitam dan Menampar Siswa karena Tidak Terima Dipanggil Nama

by -12 Views

Rabu, 25 September 2024 – 18:33 WIB

Lamongan, VIVA – Sebuah kejadian menarik terjadi di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di Lamongan, ketika seorang siswa laki-laki dipukul oleh gurunya, setelah guru tersebut merasa tidak dihormati karena dipanggil langsung dengan nama tanpa embel-embel ‘Bu’.

Baca Juga :

Viral Mahasiswa Pakai Lingerie ke Kampus, Netizen: Gak Tau Sopan Santun

Video ini dengan cepat menyebar dan menjadi viral di media sosial. Salah satu akun yang mengunggahnya adalah akun Instagram @fakta.indo pada Rabu (25/9/2024).

Kejadian dimulai ketika guru mata pelajaran Bahasa Inggris, yang diketahui berinisial E, sedang berhadapan dengan siswa di depan kelas.

Baca Juga :

Sosok Polwan yang Disebut Warganet ‘Duta Sopan Santun’

Siswa itu iseng dengan memanggil nama gurunya secara langsung tanpa menggunakan panggilan ‘Bu’, membuat guru tersebut marah dan akhirnya memukul siswanya.

“Siapa kamu? Untuk apa kamu melakukan ini?,” kata Guru E kepada siswa tersebut dengan bahasa Jawa.

Baca Juga :

Nathalie Holscher Dilarang Ambil Uang Saweran di Kelab Malam, Pihak Manajemen Tuduh Tak Sopan

Saat Guru E sedang memarahinya, siswa tersebut malah beberapa kali melihat ke arah temannya yang sedang merekam mereka berdua dari beberapa meter jauh.

Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif, mengatakan bahwa Guru E akan dikenakan sanksi. Munif dengan tegas menegaskan bahwa guru tidak diperbolehkan menggunakan kekerasan terhadap siswa, apa pun alasannya.

Informasi yang tersebar luas di media sosial, Guru E telah dipanggil ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Lamongan untuk kelanjutan penyelidikan.

Kejadian ini memicu diskusi di kalangan siswa, guru, dan warganet mengenai etika dan sopan santun dalam lingkungan pendidikan.

Di Indonesia, menggunakan panggilan “Bu” atau “Pak” sudah menjadi bagian dari norma sosial yang biasa digunakan sebagai bentuk sopan santun, terutama saat berinteraksi dengan orang yang lebih tua, termasuk guru.

Penggunaan panggilan ini mencerminkan penghargaan dan rasa hormat dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan pendidikan maupun masyarakat umum.

Sementara itu, memanggil orang yang lebih tua atau guru dengan nama langsung tanpa menggunakan kata “Bu” atau “Pak” sering dianggap sebagai tindakan tidak sopan.

“Terkadang memanggil langsung bisa membuat hubungan lebih dekat dan akrab dengan guru. Kita perlu melihat konteksnya juga,” kata seorang netizen yang membela siswa tersebut.

“Apa yang dilakukan oleh guru sudah benar, terutama di lingkungan pendidikan, siswa harus memahami etika dan tata krama,” tulis netizen yang setuju dengan tindakan Guru E.

Halaman Selanjutnya

Informasi yang tersebar luas di media sosial, Guru E telah dipanggil ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Lamongan untuk kelanjutan penyelidikan.

Halaman Selanjutnya