Profil Jenderal TNI Mulyono yang Membuang Pangkat Bintang 4 di Depan Prajurit Kopassus

by -2103 Views

Jumat, 11 Oktober 2024 – 11:45 WIB

Jakarta, VIVA – Sosok Jenderal TNI (Purn) Mulyono tengah mencuri perhatian setelah momen dirinya membuang pangkat bintang 4 di kerahnya saat bersebelahan dengan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) kembali disorot.

Baca Juga :

Israel Serang Pasukan TNI di Lebanon, PBB Sebut Keamanan UNIFIL ‘Makin Terancam’

Momen Jenderal TNI Mulyono Buang Pangkat Bintang 4 di Depan Prajurit Kopassus

Profil Jenderal TNI (Purn) Mulyono

Baca Juga :

Israel Akui Tembaki Markas PBB UNIFIL di Lebanon Selatan, Ini Alasannya

Mulyono merupakan Jenderal bintang 4 TNI asal Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Dia lahir pada 12 Januari 1961 dari pasangan Suyatno Yatno Wiyoto-Pardinah.

Baca Juga :

TNI Kena Serang IDF di Lebanon, Menlu: Indonesia Tak Gentar Hadapi Teror Israel!

Sebelum menjadi TNI, Mulyono adalah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Saat sedang kuliah, Mulyono melihat di dekat kampusnya sekelompok pria berseragam militer berjalan dengan gagah.

Setelah melihat hal itu, muncul ketertarikan di benak Mulyono untuk menjadi militer. Mulyono muda lantas mendaftarkan diri ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), dia kemudian diterima.

Singkatnya, Mulyono pun lulus dari AKABRI pada 1983. Dengan pangkat letnan dua, Mulyono mengawali kariernya sebagai Komandan Peleton (Danton) Yonif 712 Kodam VII/Wirabuana.

Setelah tugas satuan tempur dilalui, ia melanjutkan pendidikan militernya di Pendidikan Lanjutan Perwira Ke-ll Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) Komando Pendidikan Latihan Kodiklat TNI AD di Bandung.

Tak hanya itu, usai pendidikan, pada tahun 1995 ia ditugaskan sebagai Kepala Seksi Operasi Pengajaran (Kasiopsjar) Pusat Data (Pusdat) Pendidikan Infanteri di Kota Kembang.

VIVA Militer: Jenderal TNI Mulyono

VIVA Militer: Jenderal TNI Mulyono

Cuma butuh 2 tahun, Mulyono sudah dipercayakan sebagai Komandan Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya untuk daerah Kodam I Bukit Barisan. Ia juga pernah menjadi Dosen Golongan V di Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Seskoad) selama setahun.

Karier Mulyono di bidang militer terbilang sangat cerah. Setelah tahun 2000, berbagai jabatan-jabatan penting silih berganti diembannya.

Beberapa posisi yang pernah didudukinya antara lain Komandan Kodim 0901/Samarinda pada 2000, Asisten Operasi Kaskostrad pada 2006, Danmentar Akmil Magelang dan Danrem 032/Wirabraja pada 2009.

Pada 10 Mei 2011, Mulyono dilantik dengan pangkat Brigadir Jenderal (Jenderal bintang 1) dan diamanahkan sebagai Direktur Latihan Kodiklat TNI AD. Namun, di tahun yang sama pula posisinya bergeser menjadi Direktur Doktrin Kodiklat TNI AD.

Setelah 20 tahun mengabdi, Mulyono dipromosikan sebagai Mayor Jenderal (Jenderal bintang 2) di TNI AD. Ia pindah ke Jakarta untuk berdinas sebagai Asisten Operasi KSAD pada tahun 2013.

VIVA Militer: Jenderal TNI (Purn.) Mulyono saat menjadi Kasad

VIVA Militer: Jenderal TNI (Purn.) Mulyono saat menjadi Kasad

Photo :

  • Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat

Pada tahun 2014, karier Mulyono makin terang benderang. Dalam hitungan bulan, ia berhasil menduduki posisi strategis. Mulai dari Pangdam Jaya hingga Pangkostrad menggantikan posisi Gatot Nurmantyo. Pangkatnya pun naik seiring kenaikan jabatannya menjadi letnan jenderal (jenderal bintang 3).

Selang setahun, jabatan Mulyono semakin ke puncak. Ia dipercaya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sekaligus kenaikan pangkat Jenderal bintang 4. Saat itu Mulyono menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang diangkat menjadi Panglima TNI. Jenderal Mulyono dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 17 Juni 2015.

Halaman Selanjutnya

Singkatnya, Mulyono pun lulus dari AKABRI pada 1983. Dengan pangkat letnan dua, Mulyono mengawali kariernya sebagai Komandan Peleton (Danton) Yonif 712 Kodam VII/Wirabuana.

Halaman Selanjutnya