Jokowi and Prabowo’s Frequent Appearances Together Ahead of Inauguration, Analyst: Indonesia’s Stability is Maintained

by -2099 Views

Jakarta – Analis politik Ujang Komarudin telah menyoroti semakin eratnya persaudaraan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden yang akan datang. Kemunculan mereka bersama-sama secara sering memberikan kepastian kepada publik, menciptakan suasana yang damai dan stabil di seluruh negeri.

“Kesatuan ini memberikan rasa tenteram kepada rakyat. Publik mengapresiasinya karena semua warga Indonesia memiliki kepentingan dalam memastikan transisi yang mulus, damai, teratur, dan stabil dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin ke Prabowo-Gibran,” ujar Ujang kepada wartawan pada hari Senin (14 Oktober).

Baru-baru ini, Jokowi dan Prabowo menikmati makan malam santai bersama di Plataran Senayan, dan kemarin, Prabowo dan Gibran makan siang dengan Jokowi di kediamannya di Solo. Hari ini, mereka menghadiri upacara Apel Pengamanan Pelantikan di Markas Brigade Mobil (Brimob) di Depok, Jawa Barat, di mana mereka memeriksa kekuatan keamanan untuk pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.

“Ada yang berusaha menaburkan perpecahan dan menciptakan konflik di antara mereka, tetapi Jokowi dan Prabowo terus menjaga hubungan yang erat, harmonis—suatu ikatan keluarga yang melayani kepentingan bangsa,” tambah Ujang.

Dalam upacara keamanan tersebut, Prabowo menunggu kedatangan Jokowi, dan keduanya bersama-sama menaiki kendaraan serbu semua medan Pindad (ATAV), memeriksa kesiapan kekuatan keamanan untuk pelantikan yang akan datang.

Menurut Ujang, kerjasama ini melambangkan transisi kekuasaan yang mulus dari pemerintahan Jokowi ke Prabowo, mencerminkan stabilitas Indonesia dan proses demokrasi yang damai kepada dunia.

“Saya melihat apa yang dilakukan Jokowi dan Prabowo sebagai hal yang krusial untuk memastikan Indonesia tetap stabil dan tertib. Transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo berjalan dengan damai dan lancar, yang diapresiasi oleh publik,” kesimpulan Ujang. (RR)

Source link