Viral! Seorang Bocah Palestina Gendong Adiknya yang Terluka, Berjalan Kaki Selama Sejam di Bawah Terik Matahari

by -102 Views

Rabu, 23 Oktober 2024 – 05:07 WIB

Gaza, VIVA – Cuplikan video yang menampilkan seorang anak perempuan Palestina berjalan sambil menggendong adiknya yang terluka sedang viral di media sosial.

Baca Juga :

Warga Palestina di Gaza Utara ‘Menunggu Kematian’, Menurut UNRWA

Dilihat dari unggahan akun X (Twitter) @tamerqdh, anak perempuan itu terlihat berjalan tanpa alas kaki di bawah terik matahari. Ia terlihat sangat lelah ketika bertemu dengan jurnalis Alaa Hamouda.

Alaa Hamouda kemudian bertanya kepada anak tersebut, mengapa adik kecilnya tidak sanggup berjalan. Anak itu menjawab bahwa adiknya terluka setelah tertabrak mobil.

Baca Juga :

Serangan ke Palestina Makin Merajalela, Seruan Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israel Menguat

“Dia tertabrak mobil,” kata anak perempuan tersebut.

Baca Juga :

Menlu Iran: Rezim Zionis Memperluas Perang, Kami Harus Menghentikan Bencana Ini

Kepada Alaa Hamouda, anak tersebut mengatakan bahwa mereka sudah berjalan selama satu jam untuk mengantar adiknya berobat ke kamp Al Bureij, di Selatan Kota Gaza.

“Apakah kamu tidak lelah menggendongnya seperti itu?” tanya Hamouda.

“Aku lelah, aku sudah menggendongnya selama satu jam, aku sudah tidak kuat lagi,” jawab anak tersebut.

Hamouda kemudian menawarkan tumpangan. Dia meminta kedua anak perempuan itu naik ke mobil untuk kemudian diantarkan ke kamp Al Bureij.

“Ayo, aku akan mengantar kalian,” ucap Hamouda.

Video tersebut langsung mendapat berbagai reaksi dari pengguna Twitter. Banyak yang menyebut bahwa penderitaan anak-anak Palestina disebabkan oleh serangan brutal Israel yang telah terjadi lebih dari satu tahun.

“Masa kecil mereka telah dicuri. Video ini menghancurkan hati saya,” komentar salah satu pengguna Twitter.

“Ya Tuhan, anak-anak Gaza yang tertindas, betapa cantiknya mereka. Semoga Tuhan memberi mereka kesabaran dan meringankan kesulitan mereka,” tulis pengguna Twitter lainnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan setempat, lebih dari 42.600 orang telah meninggal sejak serangan 7 Oktober 2023, dengan mayoritas korban termasuk wanita dan anak-anak. Selain itu, sekitar 99.800 orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Halaman Selanjutnya

Hamouda kemudian menawarkan tumpangan. Dia meminta kedua anak perempuan itu naik ke mobil untuk kemudian diantarkan ke kamp Al Bureij.