Kenaikan Bea Masuk 200% dan Dampaknya: Temuan & Wawasan

by -11 Views

Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS), menyampaikan pertimbangan kepada Pemerintah terkait rencana kenaikan bea masuk import hingga 200 persen, terutama untuk barang dari China. Menurut BHS, kebijakan tersebut memiliki dampak besar bagi masyarakat, pelaku usaha, dan Perekonomian Nasional.

BHS menekankan pentingnya pemerintah mempertimbangkan dampak langkah tersebut terhadap masyarakat konsumen, industri, dan perdagangan dalam negeri sebelum diterapkan. Sebagai contoh, BHS mengungkap bahwa industri tekstil di Indonesia saat ini banyak mengimpor bahan baku dari China, yang membentuk sebagian besar biaya produksi dalam sektor ini. Jika bea masuk impor dari China dinaikkan, ada kemungkinan negara ini akan menaikkan harga bahan baku mereka, yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga produk tekstil di Indonesia.

Hal ini dapat menyebabkan sulitnya masyarakat untuk memperoleh produk tekstil dalam negeri dan secara luas merusak industri lokal. BHS berpendapat bahwa pemerintah juga perlu melihat contoh dari negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam, yang memiliki ketergantungan yang lebih rendah terhadap impor bahan baku dalam industri tekstil mereka. Dengan demikian, kesimpulannya adalah bahwa kenaikan bea masuk import perlu dipertimbangkan secara cermat untuk melindungi keberlangsungan industri dalam negeri dan mempertahankan daya beli masyarakat.