PT ASDP Indonesia Ferry akan menerima suntikan penyertaan modal negara sebesar Rp460 miliar dalam bentuk 10 kapal motor penumpang milik Kementerian Perhubungan di tahun 2024. Sebelumnya, pada tahun 2023, perusahaan ini telah mendapatkan PMN berupa 12 unit kapal penumpang senilai Rp388 miliar dalam bentuk barang milik negara.
Bambang Haryo Soekartono, seorang Pengamat Transportasi, mengungkapkan bahwa PT ASDP seharusnya lebih memprioritaskan permintaan revitalisasi dan penambahan dermaga terutama bagi lintas utama komersial. Jumlah kapal beroperasi saat ini tidak seimbang dengan kapasitas tampung dermaga, sehingga diperlukan upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Menurut Bambang Haryo Soekartono, PT ASDP harus menggunakan sebagian keuntungannya yang saat ini cukup besar untuk merevitalisasi dan menambah dermaga di jalur komersial utama. Sebagai alat produksi, dermaga sama pentingnya dengan kapal, sehingga penambahan dermaga perlu menjadi prioritas.
Pemilik sapaan akrab BHS juga menyoroti beberapa lintasan komersial utama yang mengalami masalah kekurangan dermaga, seperti Merak – Bakauheni, Ketapang – Gilimanuk, dan beberapa lintas penyebrangan lainnya. Alat produksi PT ASDP bukan hanya kapal, tapi juga dermaga, sehingga pembenahan infrastruktur perlu dilakukan untuk mengantisipasi pertumbuhan bisnis di masa depan.
Harapannya, dengan peningkatan jumlah dermaga, PT ASDP dapat mengoptimalkan kapasitas angkutnya sehingga kapal-kapal yang beroperasi dapat dimanfaatkan secara maksimal. Keberadaan dermaga yang cukup akan membantu mengatasi kemacetan dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Sebagai satu-satunya yang ditunjuk oleh pemerintah di moda angkutan penyeberangan, PT ASDP memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan infrastruktur dermaga demi kesejahteraan masyarakat pengguna jasa.