Pada hari Rabu, 12 Februari 2025, Kabar mengejutkan datang dari Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang dikabarkan sedang merencanakan layanan internet super cepat dengan kecepatan 100 Mbps dengan harga 100-150 ribuan per bulan. Langkah ini akan dimulai dengan pelelangan frekuensi 1,4 GHz untuk meningkatkan akses internet di Indonesia. Indonesia, menurut laporan Speedtest Global Index Desember 2024, masih tertinggal dalam hal kecepatan internet fixed broadband dengan hanya 32,07 Mbps, menempatkannya di peringkat 121 dari 154 negara. Rencana ini akan mengalokasikan frekuensi tersebut untuk Broadband Wireless Access (BWA) yang akan digunakan untuk layanan internet rumah serta mendukung sektor pendidikan dan kesehatan.
Dirjen Infrastruktur Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menyatakan bahwa penetrasi fixed broadband di Indonesia saat ini masih rendah, hanya 21,31%, dengan kecepatan internet rata-rata sekitar 32,10 Mbps. Keberadaan kebijakan ini diharapkan dapat memberikan akses internet yang lebih cepat dan terjangkau bagi masyarakat. Kabar ini pun memunculkan beragam reaksi dari warganet di media sosial, menyoroti hal-hal seperti FUP, kebenaran informasi, hingga masalah korupsi. Dengan adanya rencana ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat menikmati layanan internet yang lebih cepat dan terjangkau.
