Analisis Harga Bitcoin di Masa Perang Dagang dan Sinyal Fed

by -8 Views

Analisis dari Standard Chartered memperkirakan harga Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai USD 500.000 atau Rp8,2 miliar selama masa jabatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Meskipun terjadi aksi jual yang membuat harga Bitcoin turun ke level terendah dalam tiga bulan, optimisme tetap tinggi. Geoffrey Kendrick, kepala penelitian aset digital di Standard Chartered, optimis bahwa Bitcoin bisa mencapai USD 200.000 atau Rp3,3 miliar tahun ini sebelum terus naik di masa depan. Menurut Kendrick, kehadiran lembaga keuangan tradisional seperti Standard Chartered dan BlackRock dengan ETF mereka dapat membawa stabilitas dan keamanan pada industri kripto. Hal ini diharapkan juga dapat mengurangi berita negatif seperti peretasan baru-baru ini senilai USD 1,5 miliar di bursa mata uang kripto Bybit.

Kendrick menekankan bahwa untuk mendorong lembaga keuangan besar berinvestasi dalam Bitcoin dan aset kripto lainnya, stabilisasi harga dan regulasi yang jelas sangat penting. Meskipun harga Bitcoin sempat merosot di awal pekan ini, tetapi pada hari Kamis diperdagangkan pada harga USD 86.418. Penurunan sebesar 20% dari level tertinggi koin tersebut pada bulan Januari 2025, menurut data CoinGecko.

Ketika melihat prospek harga Bitcoin di tengah perang dagang dan sinyal dari The Fed, penting bagi pembaca untuk melakukan analisis mendalam sebelum membeli dan menjual kripto. Setiap keputusan investasi adalah tanggung jawab pembaca dan Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas hasil keuntungan atau kerugian yang mungkin terjadi akibat keputusan investasi.

Source link