Pada Jumat, 7 Maret 2025, publik dihebohkan oleh insiden yang melibatkan seorang anggota Brigade Mobil (Brimob) yang menantang duel seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat siaran langsung di TikTok. Insiden ini langsung memicu sorotan publik di media sosial, dan sebenarnya bermula dari diskusi antara Briptu Richard Silalahi dari Brimob dan seorang anggota TNI terkait kasus penyerangan Polres Tarakan, Kalimantan Utara. Puluhan prajurit TNI diduga menyerbu Polres Tarakan sebagai respons terhadap dugaan penganiayaan terhadap rekan mereka oleh oknum polisi. Diskusi antara keduanya berlangsung melalui siaran langsung di TikTok dan memuncak saat Briptu Richard menantang anggota TNI untuk duel fisik.
Dalam video, Briptu Richard dengan tegas menantang prajurit TNI untuk berkelahi satu lawan satu. Namun, setelah insiden ini viral dan mendapat berbagai reaksi dari masyarakat, Briptu Richard akhirnya meminta maaf secara terbuka. Dia mengakui kesalahannya dan menyesali perilakunya yang tidak mencerminkan sikap profesional sebagai seorang anggota kepolisian. Insiden ini menjadi pengingat bahwa aparat penegak hukum harus menjunjung tinggi sikap profesional dan etika, baik dalam pekerjaan resmi maupun dalam interaksi di media sosial.