Tren Peretasan Kripto: 3 Modus Penjahat yang Sering Digunakan

by -31 Views

Serangan peretasan terhadap platform perdagangan kripto global, Bybit, telah menimbulkan kekhawatiran dalam dunia aset digital. Kerugian yang mencapai USD 1,46 miliar atau sekitar Rp 23,8 triliun dalam bentuk Ethereum (ETH) menunjukkan perlunya peningkatan sistem keamanan di industri ini. Serangan kripto sendiri adalah upaya peretasan yang menargetkan jaringan blockchain, dompet digital, atau transaksi aset kripto dengan tujuan mencuri aset atau memanfaatkan celah sistem. Berbagai pihak bisa menjadi korban serangan ini, mulai dari investor ritel hingga perusahaan yang beroperasi dalam sektor kripto seperti bursa, platform DeFi, aplikasi blockchain, bahkan jaringan blockchain itu sendiri.

Ada beberapa modus operandi yang sering digunakan dalam serangan dan kejahatan kripto. Salah satunya adalah serangan flash loan yang terjadi di platform DeFi, di mana peretas menggunakan layanan pinjaman cepat untuk meminjam aset tanpa jaminan. Dengan memanipulasi smart contract yang mengatur sistem ini, para peretas bisa memperoleh keuntungan besar dalam waktu singkat sebelum melunasi pinjaman mereka. Penting untuk selalu melakukan analisis dan penelitian sebelum melakukan transaksi kripto, karena setiap keputusan investasi adalah tanggung jawab pembaca. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas hasil keuntungan atau kerugian dari keputusan investasi yang diambil.

Source link