Peristiwa cekcok antara pedagang ayam di Pasar Wates, Kelurahan Wates, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta baru-baru ini menjadi viral di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun @undercover.id, terlihat sejumlah pedagang ayam merasa terganggu dengan harga murah yang ditawarkan oleh seorang penjual ayam potong di pasar tersebut. Pedagang lain yang merasa harga tersebut tak masuk akal kemudian gerebek lokasi penjualan penjual tersebut. Hal ini membuat resah pedagang lainnya karena dianggap merusak pasar, terutama selama bulan Ramadan.
Pedagang tersebut diduga berasal dari luar kota dan menjual ayam potong di bawah harga pasar, yaitu Rp 28.000 per kilogram, sementara harga normalnya adalah Rp 34.000 hingga Rp 35.000 per kilogram. Akibat kehadiran penjual tersebut, omzet pedagang di Pasar Wates mengalami penurunan hingga 50-60 persen. Meskipun sudah dilaporkan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kulon Progo, tidak ada tindakan yang diambil oleh pemerintah.
Reaksi dari masyarakat terhadap video tersebut pun beragam di media sosial, dengan banyak warganet mengomentari insiden tersebut. Terdapat juga tanggapan dari pedagang yang menjual ayam dengan harga murah tersebut, yang akhirnya memutuskan untuk meninggalkan lokasi setelah ditolak oleh warga pasar. Staf Bidang Usaha Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo menekankan pentingnya komunikasi antar pedagang untuk menghindari gesekan di pasar. Insiden ini menjadikan peringatan bahwa kerja sama dan komunikasi yang baik antar pedagang sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar.
