Pemimpin Kripto Membuat Lonjakan di Daftar Miliarder

by -13 Views

Masuk sehubungan dengan pengumuman kebijakan tarif impor baru yang signifikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pasar kripto mengalami tekanan yang cukup berarti. Fluktuasi tajam terjadi pada harga Bitcoin, yang merupakan aset utama dalam dunia kripto, sebagai akibat dari ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan ini. Pada tanggal 3 April 2025, ketika rincian tarif diumumkan, harga Bitcoin naik hingga mencapai USD 87.000 atau setara Rp 1,44 miliar sebelum kemudian turun ke level USD 82.000 atau setara Rp 1,35 miliar. Penurunan ini sejalan dengan tekanan yang juga dirasakan pasar saham AS, dengan Nasdaq 100 mengalami penurunan 2,3% dan S&P 500 turun sebesar 1,7%. Kebijakan tarif baru yang meliputi bea masuk sebesar 25% untuk mobil impor serta tarif umum sebesar 10% untuk berbagai barang impor, mulai berlaku dalam beberapa hari ke depan. Negara-negara seperti China, Vietnam, Taiwan, dan Uni Eropa juga dikenakan tarif lebih tinggi, menambah tingkat ketidakpastian di pasar. Analis dari crypto exchange Reku, Fahmi Almuttaqin, mengungkapkan bahwa ketidakpastian ini mendorong investor untuk lebih berhati-hati dalam menempatkan dana mereka ke dalam aset berisiko tinggi seperti saham dan kripto. Meskipun demikian, koreksi harga ini dapat dijadikan peluang bagi investor yang ingin menerapkan strategi “buy on weakness”. Beberapa perusahaan besar masih menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam Bitcoin, seperti GameStop yang kabarnya memiliki dana segar hampir senilai USD 1,5 miliar, sebagian dapat digunakan untuk mengakuisisi Bitcoin.

Source link