Bitcoin Melemah saat Ancaman Resesi Menguat

by -8 Views

Menurut peneliti kripto Markus Thielen, prospek harga Bitcoin dalam jangka panjang mungkin akan terpengaruh oleh kekhawatiran resesi, meskipun kemungkinan positif masih bisa muncul. Dalam laporan terbaru, Thielen mencatat bahwa selisih kredit terus melebar, menandakan bahwa kekhawatiran resesi semakin menyebar di kalangan ekonomi. Namun, para pendukung Bitcoin sebaiknya tidak terlalu optimis terlalu dini mengenai dampak jangka panjang dari resesi terhadap harga Bitcoin.

Meskipun dalam jangka panjang resesi bisa berdampak positif bagi Bitcoin karena kebijakan pelonggaran moneter yang biasanya diimplementasikan setelah pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS, Thielen memperingatkan bahwa Bitcoin mungkin akan menghadapi hambatan sebelum mendapatkan momentum kenaikan. Sebagaimana dikutip dari Cointelegraph.com, Thielen menjelaskan bahwa Bitcoin cenderung merosot saat China melakukan devaluasi mata uang atau ketika The Fed memangkas suku bunga, mengingat dampak pertama dari pemangkasan suku bunga mungkin belum terasa signifikan dan bisa juga menjadi sinyal kondisi ekonomi yang lemah.

Di sisi lain, Kepala kebijakan kripto dan AI di Gedung Putih, David Sacks, menyarankan untuk memangkas suku bunga setelah angka Indeks Harga Konsumen Inti (CPI) menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 2,8% untuk bulan Maret, angka terendah sejak setahun sebelumnya. Meskipun alat FedWatch milik CME Group menyatakan kemungkinan 64,8% bahwa tidak akan ada pemangkasan suku bunga dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan Mei. Oleh karena itu, situasi pasar yang berkaitan dengan harga Bitcoin masih perlu diawasi dengan cermat untuk merespon berbagai kemungkinan yang bisa memengaruhi pergerakan harga cryptocurrency ini.

Source link