Vivi, seorang mantan pemain sirkus di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor, telah mengungkapkan bahwa dia menjadi korban penyiksaan fisik yang dilakukan oleh Frans, sang bos TSI. Kejadian ini dialaminya saat masih remaja, ketika dia sering menerima perlakuan tidak manusiawi saat bekerja di sirkus TSI. Akibat penyiksaan tersebut, Vivi memutuskan untuk kabur pada malam hari dan menyusuri hutan hingga mencapai wilayah Cisarua. Di sana, dia ditolong oleh seorang kenalan yang bekerja di restoran Taman Safari dan tinggal di rumahnya selama tiga hari sebelum ditemukan oleh petugas keamanan Taman Safari.
Meskipun telah dijanjikan tidak akan disiksa lagi, Vivi mengaku kembali mengalami kekerasan yang lebih parah setelah kembali ke Taman Safari. Kekerasan tersebut termasuk dipukul di jalan dan disetrum di alat kelamin serta di tubuhnya setelah dibawa kembali ke pos sekuriti. Vivi juga mengungkapkan bahwa dia diseret, dijambak rambutnya, dan diberi perintah untuk tidak bersuara, sementara tidak ada saksi lain di ruangan saat kejadian terjadi. Artikel ini didasarkan pada pengakuan korban dan memerlukan konfirmasi serta klarifikasi lebih lanjut dari pihak terkait untuk memantau perkembangan kasus ini.
