Libur panjang adalah momen yang dinantikan oleh banyak orang untuk bersantai, berlibur, atau berkumpul dengan keluarga. Namun, dalam situasi pandemi virus COVID-19, libur panjang juga membawa potensi ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai. Prof. Dr. Faisal Yunus, seorang Guru Besar dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, memberikan beberapa panduan penting agar masyarakat tetap aman dan sehat selama masa liburan panjang.
Menurut Prof. Faisal, virus penyebab COVID-19 terus mengalami mutasi, dan varian yang saat ini beredar merupakan turunan dari Omicron. Varian baru ini dapat menimbulkan gejala seperti batuk, pilek, dan terkadang juga sakit perut. Untuk mengendalikan penyebaran varian baru, penting bagi pemerintah untuk tetap melakukan pengawasan ketat terutama di pintu masuk negara dan fasilitas layanan kesehatan.
Selama liburan panjang, terjadi peningkatan mobilitas masyarakat yang berisiko meningkatkan penularan virus COVID-19. Prof. Faisal menekankan pentingnya menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan secara teratur, menghindari kerumunan, dan tidak berbagi makanan atau minuman dengan orang lain. Menjaga daya tahan tubuh juga menjadi kunci utama dalam mencegah penularan penyakit, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan.
Terakhir, Prof. Faisal mengingatkan pentingnya untuk mengevaluasi kembali efektivitas vaksin COVID-19 dalam menghadapi varian baru virus. Kajian ulang diperlukan untuk memastikan bahwa vaksin yang diberikan masih memberikan perlindungan yang optimal terhadap varian baru yang muncul. Dengan menjaga kebersihan, menerapkan protokol kesehatan, dan menjaga daya tahan tubuh, diharapkan masyarakat dapat tetap sehat dan aman selama liburan panjang ini.