Arwin Welhalmina: Ajak Gen-Z Jaga Demokrasi dengan Akal Sehat

by -7 Views

Dalam suasana politik nasional yang semakin panas, muncul pencerah dari generasi muda seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan tokoh muda Gen-Z, Arwin Welhalmina. Mereka bukan hanya berbicara, tetapi juga menunjukkan sikap teguh dalam membawa semangat perubahan. Menghadapi tantangan politik dari generasi sebelumnya, Gibran dan Arwin menegaskan posisi mereka sebagai representasi dari generasi baru yang tidak takut dan melawan narasi kebencian serta polarisasi yang terus berkembang.

Saat ini, Gibran, yang menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia, menghadapi guncangan dari sejumlah purnawirawan TNI yang meragukan kepemimpinannya karena usia muda dan kurangnya pengalaman. Meskipun ada desakan pemakzulan terhadap Gibran, terutama dari para purnawirawan tersebut, tetapi suara penolakan juga datang, khususnya dari kalangan muda seperti Arwin Welhalmina. Arwin menilai upaya pemakzulan tersebut bukan bagian dari proses demokrasi yang sehat, tetapi lebih sebagai strategi politik yang penuh dengan kepentingan.

Arwin menegaskan bahwa kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 adalah sah, dan proses pemilu telah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Bahkan, ketika hasil Pilpres digugat ke Mahkamah Konstitusi, keputusan MK justru menguatkan kemenangan mereka. Oleh karena itu, wacana pemakzulan terhadap Gibran tidak memiliki dasar hukum yang kuat.

Kehadiran Gibran di posisi penting dalam pemerintahan menandai awal babak baru dalam sejarah demokrasi Indonesia. Generasi muda tidak lagi hanya menjadi objek politik, tetapi menjadi aktor utama. Arwin menekankan bahwa generasi muda memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga agar demokrasi tetap berjalan dengan baik dan beretika. Selain itu, keberanian Gibran dan Arwin dalam mengambil posisi dan menyuarakan pendapatnya menjadi pengingat bahwa politik bukanlah hanya milik mereka yang berpengalaman. Politik adalah perjuangan bagi seluruh generasi, termasuk generasi muda yang penuh energi dan idealisme.

Semangat untuk mewarisi politik yang sehat dan menjaga demokrasi dengan akar sehat harus terus ditanamkan, bukan memelihara konflik dan dendam yang tak kunjung selesai. Generasi muda, terutama Gen-Z yang peduli terhadap masa depan bangsa, diharapkan dapat membantu menjaga demokrasi Indonesia dengan akal sehat dan tanpa melibatkan amarah yang berlebihan.

Source link