Penembakan yang mengejutkan terjadi di Kolombia ketika Miguel Uribe Turbay, seorang bakal calon presiden dari kubu konservatif, menjadi korban saat menghadiri acara kampanye di Bogota. Insiden ini mencuatkan perhatian terhadap keamanan politik di negara tersebut menjelang pemilu. Miguel Uribe Turbay mengalami luka serius setelah ditembak enam kali oleh seorang pria bersenjata, dengan dua peluru mengenai kepala dan wajahnya. Beberapa jam sebelum serangan terjadi, Uribe diketahui mengkritik pemerintahan Kolombia, menambah ketegangan politik nasional menjelang pemilu yang akan datang.
Setelah serangan, pengawal pribadi Uribe memberikan tembakan balasan, melukai salah satu pelaku dalam baku tembak. Satu pelaku berhasil ditangkap, sedangkan rumah sakit di Bogota telah siaga untuk merawat Uribe jika perlu pemindahan atau perawatan intensif. Insiden penembakan ini menunjukkan meningkatnya kekerasan politik di Kolombia, memicu peringatan atas keamanan kampanye politik ke depan. Miguel Uribe Turbay memiliki latar belakang sebagai anak dari korban kekejaman era Pablo Escobar, seorang jurnalis terkenal, Diana Turbay. Kini, masyarakat Kolombia dihadapkan pada trauma lama soal keamanan dan politik berdarah menjelang pemilu 2026. Penembakan terhadap Uribe Turbay memperlihatkan rentannya kondisi politik negara tersebut, mulai dari motif politik hingga respons keamanan serta latar belakang pribadi tokoh politik tersebut. Tindakan tersebut telah diutuk keras oleh pemerintah Kolombia, sementara publik menunggu informasi terbaru mengenai kondisi kesehatan Uribe dan proses hukum terhadap pelaku.