Industri kecantikan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi dan sosial, tetapi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Limbah bahan kimia dari pabrik kosmetik, seperti paraben, phthalates, dan triclosan, dapat mencemari sungai dan tanah. Produk yang dibuang ke saluran air, seperti sabun, shampoo, dan sunscreen, mengandung zat yang merusak lingkungan dan mengganggu ekosistem air. Selain itu, sunscreen kimia yang mengandung oxybenzone dan octinoxate dapat merusak terumbu karang, bahkan dalam kadar rendah. Untuk mengatasi dampak ini, AMOREPACIFIC Indonesia, perusahaan kosmetik asal Korea Selatan, berkolaborasi dengan Indonesia Biru Foundation untuk melaksanakan aksi konservasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat pesisir.
Melalui inisiatif “Beauty for a Better Life”, AMOREPACIFIC Indonesia menanam 1.000 pohon mangrove sebagai kontribusi terhadap pelestarian ekosistem pesisir. Mereka juga mendonasikan dua unit water strider untuk mempercepat produksi garam laut secara efisien dan ramah lingkungan. Dukungan ini disertai dengan dana sebesar Rp. 100.000000 untuk mendukung program lingkungan dan sosial di wilayah tersebut. Presiden Direktur AMOREPACIFIC Indonesia, Kyuho Lee, menyatakan visi perusahaan untuk menciptakan kecantikan yang membawa dampak positif bagi individu, masyarakat, dan lingkungan. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta, menunjukkan semangat kolaboratif untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang lingkungan, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan, AMOREPACIFIC Indonesia menegaskan komitmennya pada keberlanjutan dan menciptakan nilai lebih bagi masyarakat dan lingkungan. Ini juga sejalan dengan visi perusahaan secara global, yaitu A MORE BEAUTIFUL PROMISE, yang menekankan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan. Selain itu, kerja sama dengan AMOREPACIFIC Indonesia memberikan peluang bagi Indonesia Biru Foundation untuk mendukung lebih banyak masyarakat pesisir dan membawa perubahan positif.
