Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta merupakan momen untuk mengenang sejarah Jakarta yang dimulai dengan pembebasan Sunda Kelapa dari tangan Portugis oleh pasukan Fatahillah pada 22 Juni 1527. Hal ini membangkitkan semangat perjuangan bersama Koalisi Nusantara, yang terdiri dari berbagai daerah seperti Demak, Cirebon, Jepara, Tuban, dan Gresik.
Peneliti sejarah Islam, Sariat Arifia, menyatakan pentingnya merayakan HUT ke-498 Jakarta dengan menghargai kontribusi berbagai daerah dalam pembebasan Sunda Kelapa. Ia menekankan perlunya Museum Perjuangan Jakarta Fatahillah mengembangkan koleksi dan narasi yang mencerminkan kerjasama dalam membebaskan Jakarta.
Sejarah Sunda Kelapa sebagai pusat perdagangan rempah-rempah dunia dan perjuangan panjang untuk membebaskannya perlu dipahami secara mendalam. Lukmanul Hakim dari DPRD DKI Jakarta mengusulkan agar perayaan HUT Jakarta melibatkan daerah-daerah yang berkontribusi dalam perjuangan sejarah tersebut.
Mengingat kisah Fatahillah, dari kelahirannya hingga kemenangan di Sunda Kelapa, menjadi perhatian utama dalam merayakan HUT Jakarta. Dengan memahami sepenuhnya proses panjang perjuangan dan kerjasama Nusantara, Jakarta dapat terus menghormati sejarahnya yang kaya akan pengalaman dan perjuangan bersama.
