Kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa menjadi pukulan berat, terutama dari segi keuangan. Tanpa penghasilan tetap, pengeluaran bulanan yang awalnya terasa biasa bisa menjadi beban. Namun, dengan strategi keuangan yang tepat, masih ada cara untuk bertahan dan bahkan bangkit dari situasi tersebut.
Dalam artikel ini, akan dibagikan tips praktis tentang cara mengatur keuangan setelah PHK agar tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok dan merencanakan langkah ke depan dengan lebih tenang. Langkah pertama yang harus dilakukan setelah terkena PHK adalah mengevaluasi dan menyusun ulang anggaran bulanan. Kaji kembali semua pengeluaran, identifikasi kebutuhan primer seperti makanan, tempat tinggal, listrik, air, dan transportasi yang diperlukan untuk mencari pekerjaan baru.
Gunakan aplikasi keuangan pribadi seperti Money Lover, Spendee, atau Excel sederhana untuk mencatat arus kas masuk dan keluar. Terapkan prinsip zero-based budgeting di mana setiap rupiah dalam tabungan harus memiliki tugas yang jelas. Selain itu, penting untuk memotong pengeluaran yang tidak penting, seperti langganan streaming, jajan di luar, atau belanja online yang tidak esensial.
Prioritaskan dana darurat dan kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, dan biaya listrik serta air. Selain itu, cari sumber penghasilan tambahan sementara dengan mencari pekerjaan freelance atau sementara yang sesuai dengan keahlian. Jual barang-barang yang tidak terpakai untuk mendapatkan tambahan uang. Ingatlah bahwa kondisi PHK hanya sementara dan gunakan waktu ini untuk refleksi dan persiapan untuk peluang berikutnya.
