Sejak Juli tahun lalu, terlihat bahwa perusahaan-perusahaan publik di seluruh dunia telah meningkatkan kepemilikan bitcoin mereka sebanyak 120%. Saat ini, mereka memegang lebih dari 859.000 bitcoin, yang setara dengan 4% dari total 21 juta bitcoin yang akan ada. Hal ini disampaikan oleh Simon Peters, seorang analis kripto dari platform investasi eToro.
Tidak hanya itu, perusahaan juga melakukan penjualan saham biasa, saham preferen, dan sekuritas konvertibel guna mengumpulkan dana yang digunakan untuk meningkatkan kepemilikan bitcoin mereka. Tujuannya adalah mencoba mereplikasi keuntungan besar dari saham Strategy. Berita baiknya, undang-undang baru di AS juga membuka peluang bagi lebih banyak perusahaan publik untuk mengalokasikan sebagian cadangan kas mereka untuk investasi pada token kripto. Begitu kata Susannah Streeter, seorang kepala keuangan dan pasar di Hargreaves Lansdown.
Meskipun demikian, para analis memberikan peringatan bahwa jika harga bitcoin turun di bawah USD 90.000, maka setengah dari kas perusahaan tersebut dapat terlilit utang. Permintaan untuk Exchange-Traded Fund (ETF) kripto juga terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Data dari perusahaan kripto Bitwise menunjukkan bahwa arus masuk bersih global ke produk kripto mencapai rekor tertinggi tahun ini, mencapai USD 4 miliar atau setara dengan Rp 65,21 triliun.
Beberapa investor institusional besar yang telah mempublikasikan investasi mereka dalam ETF kripto selama 18 bulan terakhir termasuk Dewan Investasi Negara Bagian Wisconsin, dana kekayaan negara Mubadala Abu Dhabi, dan dana lindung nilai Millennium Management. Pada tahun ini, harga bitcoin telah menguat sekitar 25%, jauh di atas kenaikan indeks S&P 500 yang hanya sebesar 6,5%. Sedangkan mata uang kripto Ether mengalami kenaikan sebesar 2%, dan XRP bahkan naik hampir 40%.
Dengan kapitalisasi pasar sektor kripto yang kini mencapai USD 3,8 triliun atau sekitar Rp 61,964 triliun, terjadi peningkatan hingga 66% sejak sebelum pemilihan umum AS pada bulan November. Melihat pertumbuhan ini, investor institusi mulai menunjukkan minat pada investasi kripto, meskipun permintaan masih tergolong rendah.