Yayasan Paseban Bangun Jejak Konservasi yang Transparan

by -51 Views

Perayaan ulang tahun pertama Yayasan Paseban berlangsung di lantai 2 Blok 4 Gedung Manggala Wanabakti dengan nuansa penuh dedikasi terhadap konservasi alam. Pada kesempatan tersebut, yayasan tidak hanya merayakan hari jadi, tetapi juga memperkenalkan kantor baru sebagai pusat kegiatan dan kolaborasi lingkungan.

Hadir dalam acara itu sejumlah pejabat penting, di antaranya Staf Khusus Menteri Kehutanan Andi Saiful Haqdan dan Kepala BP2SDM Indra Exploitasia. Kehadiran mereka mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendukung langkah-langkah nyata pelestarian alam, sejalan dengan arah nasional konservasi.

Andy Utama, pendiri sekaligus Ketua Pembina, menyampaikan berbagai pencapaian, termasuk penanaman 17.000 pohon lokal dan endemik Jawa Barat selama setahun terakhir. Ia menyampaikan rasa terima kasih untuk dedikasi para staf dan ranger yang terlibat langsung di lapangan.

Mengadopsi pendekatan modern dalam pelestarian lingkungan, Yayasan Paseban menerapkan sistem tagging serta pemetaan digital, sehingga setiap pohon yang ditanam bisa diawasi dan dirawat secara berkelanjutan melalui teknologi yang terintegrasi dengan Google Earth. Andy menyoroti bahwa aspek emosional dalam penanaman pohon sangat penting untuk mendorong rasa tanggung jawab terhadap alam.

Tak hanya itu, yayasan juga berinisiatif membangun program penangkaran burung untuk spesies endemik Jawa Barat. Semua burung hasil penangkaran akan dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya, demi memperkuat keanekaragaman hayati di kawasan Megamendung. Legalitas program ini didukung oleh SK resmi dari Balai Besar KSDA Jawa Barat, menandakan operasional lembaga yang profesional.

Dalam sesi sambutan, Andi Saiful Haq membacakan pesan Menteri Kehutanan tentang pentingnya perlawanan terhadap perusakan lingkungan. Ia menggugah semangat semua peserta dengan kutipan Pramoedya Ananta Toer yang menyatakan bahwa kerusakan akibat ulah manusia sudah seharusnya bisa diatasi oleh manusia sendiri.

Bapak Wiratno, mantan Dirjen KSDAE, memberikan apresiasi khusus terhadap pencapaian Yayasan Paseban yang dinilai strategis. Menurutnya, wilayah Megamendung adalah daerah transisi vital untuk Cagar Biosfer Cibodas yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Pencapaian dalam penanaman pohon bahkan melebihi harapan awal, dengan total 17.000 pohon tertanam dan pengelolaan area seluas 276 hektar bersama Perum Perhutani, yang pada akhirnya menjadi pondasi warisan ekologi dan budaya bagi generasi selanjutnya.

Momentum ulang tahun yang digelar ini membuktikan bahwa upaya konservasi bukan sekadar menghitung berapa banyak pohon yang tumbuh, melainkan juga mengukuhkan semangat, inovasi, serta cinta terhadap lingkungan hidup dalam setiap langkah yang dilakukan.

Sumber: Surga Konservasi Di Megamendung: Hutan Dan Burung Endemik Terjaga
Sumber: Megamendung Jadi Surga Konservasi: Pohon Dan Burung Endemik Dirawat Dengan Hati