Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) baru-baru ini melancarkan penyitaan terbesar dalam sejarah, dengan menyita bitcoin senilai USD 15 miliar yang disimpan dalam dompet kripto. Kasus ini melibatkan pig butcher Chen Zi yang diketahui menjadi tersangka dalam operasi penipuan di Kamboja. Menurut laporan dari CNBC, dakwaan terhadap Chen Zi diungkapkan di pengadilan federal di Brooklyn, New York pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Chen Zi, yang juga dikenal sebagai “Vincent,” masih dalam status buron. Ia diidentifikasi sebagai pendiri dan ketua Prince Holding Group, sebuah konglomerat bisnis multinasional yang berbasis di Kamboja. Jaksa penuntut mengungkapkan bahwa bisnis ini tumbuh secara rahasia dan telah menjadi salah satu organisasi kriminal transnasional terbesar di Asia.
Jaksa AS Joseph Nocella menjelaskan bahwa Zhi terlibat dalam operasi penipuan investasi besar yang telah menimbulkan kerugian miliaran dolar AS. Investasi palsu dari Prince Group telah menimbulkan penderitaan bagi banyak korban di seluruh dunia, termasuk di New York, dengan memaksa individu untuk bekerja tanpa persetujuan mereka.
Menurut kantor kejaksaan AS, Prince Group melakukan kegiatan usahanya di lebih dari 30 negara dan terlibat dalam skema penipuan kerja paksa di Kamboja. Mereka terlibat dalam penipuan investasi kripto yang merugikan miliaran dolar AS dari korban di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia. Kasus ini mengungkap fakta yang mengejutkan tentang kerumitan kegiatan ilegal di dunia maya, dan penting untuk mengambil langkah-langkah yang tegas untuk melindungi masyarakat dari ancaman serupa di masa depan.




