Pasar kripto mengalami kehancuran setelah pengumuman rencana tarif besar oleh Presiden AS Donald Trump terhadap China. Hal ini memicu ketakutan di pasar global, termasuk dalam aset digital yang sensitif terhadap isu geopolitik. Trader kripto terdampak lebih parah karena penggunaan leverage ekstrem, dimana posisi mereka ditutup paksa saat harga turun.
Bursa kripto saat ini menawarkan produk leverage dengan tingkat yang sangat tinggi. Platform seperti Hyperliquid memberi leverage hingga 40 kali untuk Bitcoin dan 25 kali untuk Ether, sementara bursa Aster bahkan menawarkan leverage hingga 1.001 kali tergantung jenis token. Meskipun menjanjikan keuntungan besar, produk tersebut juga meningkatkan risiko kehilangan modal cepat menurut Zach Pandl, Kepala Riset di Grayscale.
Faktor lain yang memperparah situasi adalah infrastruktur pasar kripto yang dianggap belum siap dalam menghadapi kondisi ekstrem. Pasar kripto yang beroperasi 24 jam sehari seringkali tidak dilengkapi dengan sistem pengaman seperti Pemutus Arus yang biasa digunakan di bursa saham tradisional. Dengan kondisi ini, pasar kripto lebih rentan terhadap situasi krisis tanpa perlindungan yang memadai.





