Membina hubungan rumah tangga bukanlah tugas yang ringan. Banyak masalah yang bisa muncul, termasuk perselingkuhan. Perselingkuhan dapat menjadi akar masalah yang menghancurkan sebuah pernikahan. Setiap pasangan memiliki dinamika pernikahan yang berbeda, sehingga alasan di balik perselingkuhan istri juga bermacam-macam. Wanita bisa berselingkuh karena masalah dalam hubungan, pertarungan diri sendiri, atau perasaan terhadap orang lain. Perselingkuhan istri bisa disebabkan oleh beberapa faktor, bukan hanya satu aspek. Ada beberapa alasan utama mengapa wanita memilih untuk berselingkuh atau tidak setia pada suaminya.
Salah satu alasan utama adalah kesepian dan kebosanan. Wanita yang merasa kesepian meskipun sudah menikah bisa merasa kecewa. Harapan akan memiliki teman hidup yang selalu ada, tempat berbagi suka dan duka, dan tidak pernah merasa sendirian seringkali tidak terpenuhi. Kekurangan perhatian dan keintiman dalam hubungan dapat menjadi pemicu perselingkuhan. Wanita rentan ketika kebutuhan emosional dan fisiknya tidak terpenuhi, sehingga jika ada pria lain yang memberikan perhatian dan kasih sayang yang dia butuhkan, hubungan emosional bisa tumbuh menjadi hubungan fisik.
Alasan lainnya adalah ketidakpedulian pasangan atau merasa tidak dihargai. Banyak suami berpikir bahwa bekerja keras dan memberikan kenyamanan sudah cukup untuk membuat istri bahagia, namun kebahagiaan juga datang dari hubungan emosional. Jika suami jarang melibatkan diri secara emosional dengan keluarga, istri bisa merasa terabaikan dan mencari koneksi emosional di luar rumah. Wanita juga bisa berselingkuh karena mencari rasa percaya diri. Perasaan kurang berharga atau tidak cukup baik sering muncul dari masalah percaya diri yang mungkin diperparah oleh perilaku pasangan.
Ketika ada seseorang dari luar yang menghargai dan memperhatikan kualitas positif dalam dirinya, wanita bisa merasa diinginkan dan berharga lagi. Hal ini bisa membuatnya tergoda untuk memulai hubungan terlarang. Dalam sebuah pernikahan, penting untuk saling memberikan perhatian, keintiman, dan penghargaan satu sama lain agar mencegah terjadinya perselingkuhan. Suatu hubungan yang sehat membutuhkan komunikasi, empati, dan keterlibatan emosional yang kuat.
