Manfaat Deteksi Dini Kanker Payudara: Dampak Sosial & Ekonomi

by -30 Views

Kanker payudara tetap menjadi masalah kesehatan yang serius bagi perempuan di seluruh dunia. Data dari GLOBOCAN/Global Cancer Observatory/World Cancer Research Fund tahun 2022 menunjukkan bahwa setiap tahun terdapat sekitar 2,3 juta kasus baru kanker payudara, atau sekitar 11,6% dari kasus kanker pada wanita secara keseluruhan. Angka kematiannya juga mencapai 666.000, atau sekitar 6,9% dari kematian akibat kanker pada wanita. Di Indonesia, situasinya juga mengkhawatirkan dengan adanya peningkatan kasus kanker payudara yang signifikan setiap tahunnya.

Dr. Siti Nadia Tarmizi, Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, menekankan bahwa kanker payudara bukan hanya masalah medis, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang besar bagi masyarakat. Deteksi dini tetap menjadi tantangan utama dalam penanggulangan kanker payudara, yang jika tidak berhasil dilakukan, dapat mengakibatkan pasien datang dengan stadium lanjut dan tingkat keberhasilan pengobatan yang rendah. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional Kanker 2024-2034 untuk memperkuat skrining dan deteksi dini.

Meskipun demikian, cakupan skrining kanker payudara di Indonesia masih tergolong rendah, dengan hanya sekitar 200 rumah sakit dari 3.000 rumah sakit yang dilengkapi dengan alat mammografi. Pemerintah telah berkomitmen untuk meningkatkan jumlah rumah sakit yang dilengkapi dengan alat mammografi hingga tahun 2024, serta melakukan sosialisasi Program deteksi dini menggunakan SADARI dan SADANIS. Selain itu, dr. Agnes dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi menyoroti pentingnya pemeriksaan payudara sendiri secara rutin untuk menghindari penemuan kanker payudara pada stadium lanjut.

Source link