Seorang trader berpengalaman, Peter Brandt, kembali menjadi sorotan setelah mengambil posisi short pada kontrak berjangka Bitcoin (BTC). Brandt, yang dikenal sebagai pendukung jangka panjang aset kripto ini, mengamati tekanan teknikal jangka pendek yang bisa mempengaruhi harga Bitcoin. Dalam analisisnya, Brandt menemukan pola grafik “broadening formation” atau megaphone pada pergerakan harian Bitcoin. Pola ini menunjukkan lima gelombang harga dengan puncak terakhir di kisaran USD 126.000. Setelah mencapai level tersebut, BTC bergerak datar di area USD 106.000–USD 116.000, dan kemudian menembus batas bawah pola tersebut. Saat ini, harga Bitcoin berada di sekitar USD 109.500, turun sekitar 2 persen dalam sehari terakhir. Brandt berpendapat bahwa penurunan ini bisa membuka peluang koreksi lanjutan menuju USD 97.000 atau bahkan USD 84.721. Selain itu, data pasar dari Coinglass menunjukkan sebagian besar likuiditas order book berada di atas harga saat ini, yakni pada kisaran USD 113.000–USD 116.000. Kondisi ini bisa memicu short squeeze jika terjadi lonjakan mendadak. Pelajari dan analisis dengan seksama sebelum mengambil keputusan investasi, karena keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan tersebut sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Prediksi Koreksi 70% Bitcoin oleh Veteran Trader: Alasannya
